Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kumpulan Berita DPR RI
MEMPERINGATI hari Kesiapsiagaan Bencana, yuk kita luangkan waktu sejenak berlatih latihan kesiapsiagaan bencana.
Lantas apa yang perlu disiapkan saat bencana terjadi? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut pahami dulu yuk, apa itu bencana alam.
Bencana Alam merupakan bencana yang diakibatkan peristiwa atau serangkaian peristiwa alam. Peristiwa ini konsekuensi dari keterlibatan manusia pada perusakan alam.
Baca juga : Wajib Tahu! Ini Kelembagaan dan Koordinasi Penanggulangan Bencana
Bencana alam ada banyak sekali jenisnya. Secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu bencana alam geologi, bencana alam meteorologi, dan bencana alam ekstra-terestial.
Berdasarkan data statistik dibi.bnpb.go.id sepanjang 2023 terjadi 400 bencana alam. Dari empat bulan terkahir tercatat bencana yang sering kali terjadi adalah tanah longsor sebanyak 141 bencana, puting beliung (132 bencana), banjir (104 bencana), Kebakaran hutan (12 bencana), Gempa bumi (8 bencana), banjir dan tanah longsor (2 bencana), dan yang terakhir abrasi (1 bencana).
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, penting bagi kita untuk mengetahui hal yang harus di persiapkan saat bencana terjadi. Terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana harus. Yuk cermati langkah-langkah berikut ini.
Baca juga : Hari Kesiapsiagaan Bencana, BNPB Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Hadapi Bencana
Gempa bumi adalah bencana yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Namun ada sejumlah persiapan yang bisa dilakukan untuk antisipasi seandainya gempa terjadi.
Pertama lakukan pengecekan potensi bahaya rumah di antaranya:
Jangan lupa identifikasi lokasi aman di dalam dan luar rumah.
Baca juga : Hadapi Potensi Tsunami Jatim, BNPB Kuatkan Kelembagaan BPBD
Jangan lupa untuk membekali pengetahuan diri sendiri dan keluarga dengan:
Selain itu juga diperlukan logistik darurat meliputi:
Bagi yang tinggal di kawasan rawan longsor, bisa melakukan antisipasi dengan menatau curah hujan di daerah itu.
Baca juga : BNPB : Ancaman Bencana Hidrometeorologi belum Berakhir
Selain itu, adan bisa melakukan persiapan dengan dukungan logistik, seperti
Saat terjadi longsor, segera keluar dari rumah dengan tas yang sudah diisi logistik di atas ke kawawasan lapang, menjauhi tebing.
Setelah peristiwa, perhatikan sejumalh hal ini.
Baca juga : Banjir Susulan Terjang Bengkulu, 225 Jiwa Mengungsi
Tsunami biasanya terjadi setelah gempa bumi yang cukup besar di kawasan pesisir. Nah, ada sejumlah hal yang perlu diperhatian.
SELAMA lima tahun terakhir, 2019-2023, terjadi bencana hidrometeorologi sebanyak 18.081 kejadian, sebanyak 25% di antaranya merupakan peristiwa bencana angin puting beliung.
Salah satu upaya mencegah dampak bencana ialah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Direktur Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Dr Sumarjaya menyampaikan Indonesia mempunyai pengalaman berharga dalam menyiapkan tenaga kesehatan cadangan saat menghadapi Covid-19.
SLG memberikan informasi mengenai potensi bahaya gempa bumi dan tsunami di daerah pelaksanaan. BMKG juga membantu pemerintah daerah setempat dengan memberikan Peta Bahaya Tsunami di lokasi.
Terjadi 1.277 kejadian kebakaran di Jakarta sejak Januari hingga Agustus 2023 atau 5 kebakaran di Jakarta setiap harinya.
Berdasar prakiraan BMKG, empat daerah di Sumsel bakal alami hari tanpa hujan (HTH) cukup lama mulai 21 hari hingga 60 hari.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Hal ini diperkirakan karena saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari cuaca kemarau ke penghujan
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved