Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indeks UV di Indonesia Sedang Tinggi, Ini Bahaya Paparan UVA dan UVB pada Kulit

Basuki Eka Purnama
26/4/2023 08:45
Indeks UV di Indonesia Sedang Tinggi, Ini Bahaya Paparan UVA dan UVB pada Kulit
Pengunjung menggunakan payung untuk berlindung dari sengatan sinar matahari saat mengunjungi tempat wisata Kota Tua, Jakarta, Selasa (25/4).(MI/RAMDANI)

PAPARAN UVA dan UVB dari sinar matahari bisa merusak DNA sel kulit dan menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit. Hal itu diungkapkan dokter kulit Arini Widodo.

"Paparan UVA dan UVB dapat merusak DNA dalam sel kulit, menghasilkan cacat genetik, kemudian menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu saat dihubungi, Selasa (25/4).

Arini menjelaskan, foton UV berada di antara panjang gelombang cahaya tampak dan radiasi gamma. Energi UV dapat dibagi tiga berdasarkan sifat fisik elektro yaitu UVA, UVB, dan UVC.

Baca juga : Suhu di DKI Jakarta Bisa Capai 35 Derajat Celcius Hari Ini

Foton UVC memiliki panjang gelombang terpendek yakni 100-280 nanometer namun memiliki energi tertinggi, sedangkan UVA memiliki panjang gelombang terpanjang yakni 315-400 nanometer namun fotonnya paling tidak energik. Sementara itu, UVB berada di antara keduanya.

 

Baca juga : DKI Jakarta Cerah Sepanjang Hari Ini

Arini mengatakan, setiap jenis UV tersebut dapat menimbulkan berbagai efek pada sel, jaringan, dan molekul.

"UVA dapat menyebabkan penuaan kulit, kerusakan DNA, dan pigmentasi kulit. UVB menjadi penyebab utama kanker kulit, sunburn (kulit terbakar), dan kulit merah," ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

"Sedangkan UVC adalah yang paling berbahaya. Namun, gelombang ini tidak sampai ke bumi sebab diabsorbsi oleh ozon," lanjut dia.

Baca juga : Lansia dan Penderita Komorbid Paling Rentan Terdampak Cuaca Panas

Guna menghindari bahaya sinar UV pada kulit, Arini menyarankan untuk melakukan upaya-upaya perlindungan. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa saat ini indeks UV di Indonesia sedang tinggi, mencapai level risiko bahaya tinggi hingga ekstrem.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan, menurut Arini, di antaranya meminimalkan waktu di luar ruangan selama indeks UV berada pada puncaknya yakni sekitar pukul 10.00 hingga 16.00, hindari sengatan matahari, dan gunakan topi bertepi lebar yang dapat melindungi wajah, kepala, telinga, dan leher.

Kemudian, gunakan tabir surya dengan sun protection factor (SPF) 30 atau lebih tinggi, tahan air, dan memberikan perlindungan dari UVA dan UVB. 

Baca juga : September jadi Bulan Terpanas di Jepang

Oleskan tabir surya ke seluruh area kulit yang terpapar sinar matahari dan oleskan ulang setiap dua jam sekali atau sesegera mungkin setelah berenang atau berkeringat. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya