Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ORANGTUA diingatkan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi balita selama perjalanan mudik agar daya tahan tubuh dan proses tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Hal itu diungkapkan dokter spesialis anak Mahrunnisa Fitria.
"Anak perlu tetap dijaga makan makanan dengan gizi seimbang agar daya tahan tubuh dan proses tumbuh kembang tetap berjalan dengan baik. Pemberian ASI tetap diberikan sesuai jadwal dengan memperhatikan kenyamanan dan kebersihan lingkungan," ungkap Fitria, Kamis (20/4).
Jika anak masih mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), dokter yang menamatkan spesialis anak di Universitas Gajah Mada itu menyarankan cukup membawa peralatan makan yang diperlukan saja seperti termos air panas, alat slow cooker atau blender mini untuk membuat makanan terutama MPASI, serta peralatan makan lainnya secukupnya.
Baca juga: Metode Small Frequent Feeding Diklaim Bisa Bantu Atasi Balita yang Susah Makan
Jika diperlukan, orangtua, selama perjalanan, dapat memberikan MPASI instan khusus yang disukai anak agar lebih praktis.
Orangtua bisa membuat MPASI sendiri kembali setelah sampai di tujuan. Alternatif lainnya adalah membuat MPASI dari rumah kemudian dibekukan dan dibawa menggunakan tas insulator yang berisi es gel.
Makanan yang dibekukan itu bisa dihangatkan dengan merendam wadah dalam air hangat selama 15 sampai 20 menit.
Baca juga: Pemkot Jaksel Temukan 203 Balita Stunting di 15 Kelurahan
"Usahakan untuk tidak membeli makanan dari luar untuk MPASI dengan tekstur yang masih lembek atau lunak," ucap Fitria.
Fitria juga mengingatkan makanan yang disajikan diusahakan tetap bervariasi setiap hari dengan kandungan protein, lemak dan karbohidrat yang disarankan. Tidak lupa juga untuk membawa kudapan favorit si kecil yang dikemas dalam kemasan yang higienis.
Untuk anak yang usianya lebih besar, pilihan makanan bisa lebih bervariasi. Namun, yang harus diperhatikan adalah kebersihan makanan dan air minum yang dikonsumsi.
Fitria menyarankan agar anak mengonsumsi makanan yang baru saja dimasak dan selalu mencuci tangan sebelum makan untuk mencegah kuman masuk dalam tubuh anak.
Selama dalam perjalanan, anak bisa saja merasa mual dan muntah karena mabuk kendaraan atau konsumsi makanan yang dapat mengiritasi saluran cerna.
Fitria mengingatkan orangtua untuk membawa obat-obatan seperti domperidone atau ondansentron, yang dapat mengurangi gejala sehingga anak tetap mendapat asupan makanan dengan baik.
"Orangtua juga boleh memberikan balsam bayi atau minyak atsiri untuk membuat anak lebih nyaman. Untuk menghindari mabuk perjalanan, anak dapat diajak untuk melihat keluar jendela untuk melihat pemandangan jarak jauh dan mengurangi pemakaian gawai agar anak tidak merasa mual," kata Fitria.
Selain itu, Fitria mengatakan jika menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan harus dipastikan dalam kondisi yang baik. Selama perjalanan juga disarankan berhenti setiap 3-4 jam sekali agar anak dapat merenggangkan dan menggerakkan badan, menghirup udara yang segar, dan mengonsumsi air putih dan camilan atau makan dengan nyaman.
Selain makanan dan obat-obatan, persiapkan juga baju ganti yang cukup selama mudik dan, bagi anak yang masih menggunakan diapers atau popok sekali pakai, orangtua perlu mengganti popok setiap 4 jam sekali untuk menjaga kebersihannya.
Biasakan juga untuk selalu cuci tangan setiap habis buang air kecil atau besar di toilet.
"Anak adalah periode yang memerlukan untuk selalu aktif bergerak sehingga anak menjadi sering berkeringat sehingga perlu mempersiapkan pakaian ganti yang cukup selama mudik. Jika bayi atau anak masih mengenakan diapers diusahakan untuk mengganti secara rutin setiap 4 jam sekali," kata Fitria.
Persiapkan juga obat-obatan seperti obat antidemam dan antinyeri seperti parasetamol atau ibuprofen untuk mengatasi anak yang demam selama perjalanan, obat antialergi atau obat pribadi khusus jika anak memiliki alergi atau kondisi khusus seperti asma, epilepsi dan lainnya, dan cairan untuk mencegah dehidrasi seperti oralit, vitamin zinc untuk mempercepat proses penyembuhan usus dan probiotik jika anak diare. (Ant/Z-1)
Bermain gawai dapat menjadi salah satu pemicu mabuk perjalanan.
Mudik bersama anak bisa menciptakan pengalaman baru. Awas perjalanan panjang bisa membuat anak rewel. Simak tips berikut agar perjalanan si kecil nyaman.
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Bayi memerlukan perhatian ekstra dan kenyamanan selama perjalanan, terutama ketika menggunakan motor yang memiliki kondisi dan kestabilan yang berbeda dengan mobil
Apa saja yang perlu dilakukan agar Lebaran tetap lancar tanpa bantuan ART di rumah? Mari simak kiat berikut.
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Padjadjaran dr. Ackni Hartati, Sp.A, M.Kes menyampaikan kiat yang bisa dilakukan orangtua ketika anak sakit saat perjalanan mudik
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved