Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PAKAR nefrologi anak dari RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Prof Partini P Trihono mengatakan anak yang terlahir prematur, apalagi jika memiliki berat lahir rendah, yakni di bawah 2.500 gram, berisiko mengalami hipertensi di kemudian hari.
"Karena pada umumnya bayi prematur, terlahir sebelum fungsi-fungsi organ di dalam tubuhnya, termasuk ginjal, belum seperti anak yang dilahirkan cukup bulan," kata Partini melalui seminar daring yang digelar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, dikutip Jumat (14/4).
Bayi prematur juga rentan terkena penyakit-penyakit lain karena prematuritasnya, seperti gangguan pematangan paru sehingga mengalami sesak atau kekurangan oksigen yang menimbulkan kekakuan pada pembuluh darah dan berakibat hipertensi.
Baca juga: Hasil Studi: 34 Menit Tunda Waktu Tidur Tingkatkan Risiko Hipertensi
Di sisi lain, hipertensi pada ibu selama kehamilannya yang mempengaruhi kejadian bayi terlahir prematur, juga berkontribusi pada terjadinya hipertensi pada bayi dengan kelahiran prematur.
Selain kelahiran prematur, genetik dan gaya hidup termasuk kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam menjadi faktor risiko seorang anak terkena hipertensi atau suatu keadaan tekanan darah yang tinggi atau tidak normal.
Hipertensi sering ditemukan pada anak. Data penelitian di Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Eropa menunjukkan total anak dengan hipertensi sekitar 7% atau satu dari setiap 14 anak.
Baca juga: Kapan Anak Harus Mulai Diperiksa Tekanan Darahnya?
Di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskdesdas) 2013 memperlihatkan, pada kelompok remaja usia 15 sampai 18 tahun yang diukur tekanan darahnya, terdapat 5% atau satu dari 20 anak mengalami hipertensi.
Berbicara mengenai penyebab, Partini menuturkan pada anak, khususnya di bawah 10 tahun, hipertensi umumnya disebabkan penyakit ginjal seperti kelainan bawaan pada ginjal, penyakit pada pembuluh darah, penyakit autoimun.
Hal itu berbeda pada orang dewasa sebagian besar penyebabnya tidak diketahui atau disebut hipertensi esensial. Tetapi tidak berarti pada anak, tidak ada hipertensi esensial.
Anak dengan hipertensi umumnya merasakan gejala yang sangat beragam mulai dari tidak bergejala, sakit kepala hingga kejang, gangguan kesadaran, penglihatan menjadi buram, sesak napas, lemas, sampai bengkak di kaki.
Mereka ini akan terganggu tumbuh kembangnya, berisiko terkena penyakit khusus seperti penyakit ginjal dan kardiovaskular akibat rusaknya dinding pembuluh darah karena tekanan darah yang tinggi.
"Hipertensi pada anak akan menyebabkan kekakuan pada pembuluh darah, yang mengakibatkan anak ketika dewasa akan mengalami kelainan pada kardiovaskular," pungkas Partini. (Ant/Z-1)
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Chikungunya jarang berakibat fatal dan virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak menyebar melalui udara.
Sebuah kota industri di selatan Tiongkok melaporkan lebih dari 3.100 kasus chikungunya sepanjang bulan ini, menjadikannya wabah terbesar penyakit yang ditularkan nyamuk di Tiongkok
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
Berdasarkan riset kesehatan dasar (2018), prevalensi angka kelahiran prematur di Indonesia 2018 sebanyak 29.5% dari 1.000 kelahiran hidup.
Penelitian terbaru dari Vanderbilt University mengungkap mekanisme regenerasi paru-paru yang dapat menjadi kunci dalam pengobatan penyakit paru-paru yang mengancam bayi prematur.
Keberadaan fasilitas milik RSCM ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perawatan bayi dengan memastikan akses terhadap ASI, baik dari ibu maupun donor, berlangsung dengan aman.
Bayi prematur memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang sehingga mereka rentan atas berbagai infeksi.
Fungsi motilitas, yang bertugas menggerakkan makanan melalui saluran cerna, di bayi prematur belum matang. Akibatnya, pencernaannya menjadi lebih lambat dan kurang efisien
Peran nutrisi, stimulasi, dan pemantauan intensif dalam seribu hari pertama kehidupan bayi prematur menjadi hal yang penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved