Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbitkan peringatan dini potensi hujan ekstrim seiring munculnya potensi dua bibit siklon tropis yang terjadi di beberapa wilayah.
"BNPB melalui Pusdalops dan jejaring komunikasi BNPB-BPBD telah menyampaikan peringatan dini potensi hujan ekstrim kepada BPBD NTT dengan mempertimbangkan potensi hujan ekstrim yang dapat memicu banjir bandang dan debris flow sebagaimana terjadi tahun 2021 lalu saat siklon tropis seroja terjadi," kata Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto di Jakarta, Minggu (9/4).
Diketahui terdapat dua bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, yaitu Bibit Siklon Tropis 90W yang berada di Samudra Pasifik utara Papua dan Bibit Siklon Tropis 98S yang berada di Laut Timor.
Baca juga : Sejumlah Wilayah Berpotensi Dilanda Hujan Intensitas Tinggi Sepekan ke Depan
Siklon Tropis 90W berada di Samudra Pasifik utara Papua, membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudera Pasifik Utara Papua.
Sedangkan Bibit Siklon Tropis 98S membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Laut Banda hingga Laut Arafuru, serta Samudera Hindia Selatan NTT hingga Pulau Timor, dan menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 kt (low level jet) memanjang dari Laut Banda hingga Laut Aru, dan dari Perairan utara Australia hingga Laut Arafura.
Baca juga : Potensi Hujan Masih Tinggi, Pemudik Diminta Waspada
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
"BNPB terus memantau pertumbuhan dan pergerakan siklon 90W. Antisipasi potensi kedaruratan akan dilakukan koordinasi dengan TNI-POLRI, BASARNAS dan potensi SAR di daerah pada fase kontinjensi," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa BPBD NTT telah didorong untuk berkoordinasi dengan BPBD Kab/kota se NTT agar mempersiapkan TRC menghadapi potensi kedaruratan dan mempersiapkan alat perangkat personil serta logistik jika berjalan kondisi darurat. (Z-8)
Beberapa badai siklon telah terdeteksi di sekitar wilayah Indonesia dalam beberapa dekade terakhir.
BMKG juga melaporkan kecepatan angin di area terdampak ganguan siklon maksimum 28 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1005 hPa.
Dipole mode negatif yang berlangsung konsisten, fenomena ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.
Pertumbuhan Siklon Tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Panduan operasional aksi merespons peringatan dini bencana siklon tropis mendorong praktik terbaik dengan pendekatan yang lebih antisipatif.
BMKG memperkirakan cuaca di beberapa wilayah Indonesia pada 28 Oktober 2024 akan dipengaruhi siklon tropis yang mengakibatkan peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved