Imam Syafii Wafat, Muncul Aliran Khurasan dan Irak

IMAM Syafii lahir pada 150 H atau 767 M dan wafat pada 204 H atau 819 M. Sepeninggal Imam Asy-Syafi'i, murid-murid beliau menyebarkan dan meriwayatkan ilmu sang Imam ke berbagai negeri.

Fikih Asy-Syafi'i menyebar dan mulai berkembang melalui perantara murid-muridnya ini. Karena ilmu Asy-Syafi'i menggandeng dua sisi sekaligus, yaitu produk dan metode (fikih dan ushul fikih), mazhab Asy-Syafi'i memiliki potensi berkembang pesat dan memang itulah yang terjadi.

Segera saja ulama-ulama yang sepakat dengan metode Asy-Syafi'i menyikapi persoalan-persoalan baru di tempat masing-masing dengan kaidah ijtihad Asy-Syafi'i. Produktivitas ijtihad itu cukup pesat sampai akhirnya terbentuk dua aliran di kalangan Syafi'iyyah, yaitu aliran Khurasan (Khurasaniyyun) dan aliran Irak (Iraqiyyun).

Baca juga: Sekilas Kehidupan Abu Tsaur Murid Imam Syafii dan Imam Ahmad

Syafi'iyyah aliran khurasan disebut juga Marowizah, nisbat pada kota yang bernama Marwu (مارو) yang zaman sekarang ialah kota Mary di Turkmenistan, Asia Tengah. Tokoh utamanya ialah Al-Qoffal Ash-Shoghir. Beberapa nama ulama syafi'iyyah bisa dinisbatkan ke aliran ini seperti Ishaq bin Rohawaih, Al-Baihaqi, Ibnu Khuzamah, dan lain-lain. 

Adapun aliran Irak, mereka disebut juga aliran Baghdadiyyun karena mereka berada di Baghdad dan sekitarnya. Tokoh utama aliran ini ialah Abu Hamid Al-Isfaryini. Beberapa nama ulama Syafi'iyyah bisa dinisbatkan ke aliran ini seperti Abu Tsaur, Asy-Syirozi, Al-Mawardi, dan lain-lain.

Ciri aliran Khurasan dan Irak

Menurut Imam An-Nawawi, kedua aliran ini memiliki ciri khas masing-masing.

وَاعْلَمْ أَنْ نَقُل أَصْحَابِنَا الْعِرَاقِيِّينَ لِنُصوص الشَّافِعِي وَقَوَاعِدِ مَذْهَبِهِ وَوُجُوهِ مُتَقَدِّمِي أَصْحَابِنَا أَتَقُنُ وَأَثْبَتْ مِنْ نَقْلِ الْخُرَاسَانِيِّينَ غَالِبًا وَالْخُرَاسَانِيُّونَ أَحْسَنُ تَصَرُّفًا وَبَحْثًا وتفريعا وترتيبا غالبا 

Ketahuilah bahwa penukilan sahabat-sahabat kami di kalangan aliran Irak terhadap pernyataan-pernyataan Asy-Syafi'i, kaidah-kaidah madzhab Asy- Syafi'i, dan ijtihad-ijtihad ulama semazhab di kalangan mutaqaddimin lebih sempurna dan lebih valid dibandingkan dengan penukilan aliran Khurasan secara umum. Aliran Khurasan secara umum lebih baik dalam hal mengelola, membahas, memerinci, dan mensistematisasi. Al-Majmu' Syarhul Muhadzab (1/69).

Kemudian setelah muncul dua pendekar mazhab Asy-Syafi'i yaitu Asy-Syaikhan (Ar-Rofi' dan An-Nawawi), tenggelamlah dua aliran itu. Ini karena kerja keras keduanya meneliti dan menyaring semua ijtihad Syafi'iyyah sampai kedua aliran ini seolah-olah menjadi terkawinkan. (Z-2)