Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MENTERI Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan perguruan tinggi baik itu swasta maupun negeri memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing.
Nadiem menilai potensi itu akan bertransformasi menjadi sistem yang baik melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Nadiem mengapresiasi atas banyaknya kampus swasta yang menerapkan program MBKM dengan mengirimkan mahasiswa mereka untuk magang dan studi independen.
“Sudah ada beberapa kampus swasta yang mengirimkan ratusan mahasiswa untuk mengikuti magang dan studi independen. Para mahasiswa yang telah menjadi alumni program MBKM para mahasiswa alumni kampus merdeka hanya membutuhkan waktu 0,3-2,8 bulan untuk memperoleh pekerjaan. Jauh lebih cepat untuk memperoleh pekerjaan dengan rata-rata waktu tunggu selama 4 bulan untuk mendapatkan pengalaman luar biasa,” kata Nadiem dalam talkshow ‘Membangun Ekosistem Pendidikan yang Menunjang Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi dan Daya Saing Bangsa’ di Kampus UNTAR, Kamis (30/3).
Baca juga: Setelah Hapus Syarat Calistung, Kemendikbud Mesti Perbaiki Buku Teks SD
“Selain itu mereka mendapatkan pengalaman yang luar biasa mengembangkan kemampuan berkomunikasi kepemimpinan serta merancang rencana karir,” tambah Nadiem.
Plt. Dirjen Ristekdikti Kemendikbud-Ristek Prof. Nizam juga menuturkan pengetahuan terbaik yang bisa didapat mahasiswa bukan hanya berdasarkan literatur dan teks buku. Dia menilai pengetahuan akan semakin baik apabila didapatkan dari pengalaman.
Baca juga: Kemendikbudristek Ajak Kampus Vokasi Sukseskan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2023
“Kita lupa bahwa kita mendapatkan ilmu itu, ketika mengalami persoalan, ketika mengalami betul apa yang dihadapi di dunia profesi, di dunia kerja, dunia industri. Itu ilmu yang melekat dan menjadi pengetahuan yang menjadi bekal hidup kita,” ujar Nizam.
Nizam juga berpesan untuk penyelenggara perguruan tinggi swasta agar menjadi pondasi dan menjadi tempat berpijak serta tumbuh kembang para mahasiswa yang bernaung di dalamnya.
“Tanpa pondasi yang kuat, bangunan di atasnya ini awalnya tegak, tetapi agak tinggi roboh. Kalau roboh, korbannya banyak. Tidak satu dua perguruan tinggi roboh karena pondasi yang keropos. Mohon tata kelola yayasan, tata kelola penyelenggara tinggi swasta dijaga betul, solid sebagai suatu pondasi tegaknya bangunan PTS yang kita ingin meningkat dan semakin tinggi. Bagaimana pondasi kokoh itu? Pertama dari tata kelola yang sehat. Kedua sumber daya yang solid untuk menjadikan bangunan tadi kokoh,” pungkas Nizam.
Sementara itu Rektor Universitas Tarumanegara (UNTAR) Rektor UNTAR Agustinus Purna Irawan menyebut UNTAR menjadi salah satu contoh kampus yang melaksanakan kegiatan MBKM dengan baik. Agus juga menilai program MBKM jadi peluang besar bagi kampus untuk bermitra dengan industri maupun perusahaan yang akan memudahkan mahasiswa belajar dan mendapatkan pengalaman di dunia kerja.
“Mitra perusahaan dengan MBKM ini banyak yang menawarkan untuk banyak bidang di UNTAR. Ada lebih dari 300 MoU dan sebagainya untuk pelaksanaan MBKM di berbagai macam bidang. Kalau secara internal saya kira kita harus melibatkan dosen. Apakah itu tridharma yang melibatkan mahasiswa, saya kira itu perlu. Itu menjadi hal yang mudah dilakukan,” kata dia.
Baca juga: Ajak Perguruan Tinggi Lindungi Karya, Kemenkumham Babel Dorong Pendaftaran Hak Paten
“MBKM dengan 3 semester yang diatur pemerintah, mahasiswa boleh selama 3 semester tidak berada di prodi, tidak di kampus, itu juga suatu peluang. Di UNTAR kami membuka 12 SKS bagi mahasiswa yang mau mengembangkan usaha sendiri atau perusahaan orang tua. Ada mahasiswa datang mau MBKM mandiri 12 SKS, mau mengembangkan perusahaan orangtua. Itu sudah diatur, ada peraturan rektor dan ada pedoman pelaksanaanya,” tandasnya. (Dis/Z-7)
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan proyek-proyek digital yang berfokus pada pembangunan teknologi yang mendukung digitalisasi pengelolaan dan pelayanan
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Terdapat tiga materi penting yang dibawakan oleh para narasumber dalam workshop ini. Selain juga dilakukan praktik secara langsung mengenai teknik mixing yang efektif.
Universitas harus memastikan bahwa pembelajaran daring memenuhi standar ketat untuk kredit akademik.
Kolaborasi ini memberikan mahasiswa Universitas Bali Dwipa peluang untuk mendapatkan pengalaman langsung di Sekolah Cendekia Harapan di Bali.
emendikbud Ristek adalah terkait dengan kesenjangan atau ketidaksetaan, akses dan kualitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved