Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Abdul Haris mengatakan bahwa pascaterpilihnya dia sebagai Dirjen baru, banyak hal yang ingin dilanjutkan maupun dikembangkan ke depannya.
“Kita masuk di tengah program yang tersetup. Kita akan lanjutkan dan akselerasi. Terobosan yang akan dilakukan dibenak saya banyak,” ungkapnya dalam acara Halalbihalal Ditjen Dikti di Kantor Kemendikbud Ristek, Jakarta, Rabu (17/4).
Salah satu hal yang ingin dikembangkan lebih jauh adalah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dia mengatakan bahwa dirinya senang dengan program ini pasalnya terdapat fleksibilitas dalam pelaksanaannya.
Baca juga : Kemendikbudristek Gandeng 227 Perguruan Tinggi untuk Dukung Program Praktisi Mengajar
“Saya tertarik MBKM. Kami telah melahirkan terobosan baru. Saya melihat dan senang terkait MBKM ini. Ketika kami di UI juga menyadari bahwa ini harus diambil karena ada fleksibilitas,” kata Haris.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa permasalahan utama yang harus terus ditingkatkan oleh Kemendikbud Ristek adalah terkait dengan kesenjangan atau ketidaksetaan, akses dan kualitas.
Hal ini dikatakan telah menjadi tantangan dari beberapa periode kepemimpinan di Kemendikbud Ristek. Maka dari itu, pihaknya telah mengundang para Dirjen Diktiristek dan Mendikbudristek terdahulu untuk melakukan diskusi mengenai persoalan ini.
Baca juga : MBKM Dinilai Mampu Membangun Ekosistem Pendidikan Berkualitas di Perguruan Tinggi
“Jadi mungkin kalau terobosan sedang kami siapkan. Yang jelas MBKM kami excted melaksanakan itu,” tuturnya.
Baru-baru ini, Haris juga menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan silaturahmi dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan pengembangan pendidikan di sektor ketahanan pangan, energi dan pertahanan.
“Dikti bisa ambil peran di sini. Ketahanan pangan contohnya mahasiswa kita kan hebat. Dengan MBKM ini ada slot di mana kita bisa memberikan ruang pada mahasiswa dispensasi dalam bentuk skripsi terhadap kasus di daerah terlebih dalam sektor pertanian. Kami akan diskusi lebih lanjut dan akan kita formulasikan dalam bentuk konkretnya,” ujar Haris.
Baca juga : Kampus Merdeka Dorong Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Industri
Selain itu, permasalahan akses pendidikan tinggi juga dikatakan masih menjadi persoalan yang harus bisa terjawab. Pasalnya masih banyak siswa lulusan SMA yang belum tertampung di perguruan tinggi.
“Ini kan juga harus kita berikan ruang, sementara kapasitas terbatas. Bagaimana kita bisa siasati itu. Makanya akan ada program untuk memberikan ruang,” ucapnya.
Terdapat pula program revitalisasi bagi perguruan tinggi di Indonesia dan menurut Haris anggaran yang disediakan dari Kemendikbud Ristek cukup besar.
“Ada banyak yang bisa kita lakukan untuk pengembangan berikutnya. Integritas akademik juga jadi pekerjaan baru. Jurnal kita ada 22 ribu seluruh Indonesia. Ini harus kita benahi sebagai upaya menjaga kualitas dan penerapan integritas akademik. Termasuk evaluasi dari review ilmiah para dosen. Kita menghindari kejadian yang sama terulang ke depannya,” tegas Haris.
“Lalu juga koordinasikan PTS (perguruan tinggi swasta) harus dipikirkan karena jumlahnya lebih dari 3 ribu. Ini harus dibenahi. Pemagangan internasional juga akan dibenahi. Ke depan kita akan melakukan perubahan pada kualitas bukan hanya kuantitas. Jadi tidak asal berbondong-bondong melakukan programnya,” pungkasnya.
Mahasiswa yang terlibat program MBKM tidak hanya memperoleh keterampilan praktis tetapi juga memperluas jaringan profesional.
Wamen KPPPA Veronica Tan menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui Kurikulum Merdeka.
Pemerintah jangan gonta-ganti kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Kurikulum Merdeka usai pergantian rezim pemerintahan.
Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengingatkan pemerintah untuk mengubah kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Merdeka Belajar.
Pemerintahan baru nanti diharapkan gerak cepat untuk berkoordinasi melakukan evaluasi dan penetapan kurikulum yang tepat dan tetap ke depannya.
Gateways Study Visit merupakan studi banding untuk melihat praktik baik dari transformasi pendidikan khususnya dalam penggunaan teknologi.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved