Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DUTA Baca Gol A Gong menyambut baik rencana Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) untuk memberikan sertifikasi khusus bagi pengelola taman baca atau pustakawan ramah anak.
Ia mengakui, saat ini belum banyak perpustakaan atau taman baca anak yang memiliki pustakawan yang sesuai dengan prinsip ramah anak atau hak-hak anak.
“Jangan kan pustakawan ramah anak, tenaga pustakawannya itu sendiri masih minim. Dalam hasil rapat koordinasi bersama Perpustakaan Nasional beberapa waktu lalu, ada tiga hal yang disampaikan, pertama kita kekurangan buku, kedua pelayanan perpustakaan belum optimal dan ketiga tenaga perpustakaan itu,” kata Gol A Gong kepada Media Indonesia, Kamis (16/3).
Baca juga : BPSDM Kemendagri dan Perpustakaan Nasional Kolaborasi untuk Pengembangan SDM Perpustakaan
“Terutama perpustakaan provinsi atau daerah, itu memang kekurangan tenaga perpustakaan dan belum ada tenaga khusus untuk perpustakaan ramah anak ini,” tambahnya.
Di sisi lain, Gol A Gong juga menyinggung masih sedikitnya perpustakaan ramah anak sebagai wadah meningkatkan literasi sejak dini. Masih banyak perpustakaan anak yang menumpang dengan perpustakaan umum, sehingga, kegiatan anak dalam perpustakaan pun terbatas.
Baca juga : TPBIS Basis Pembangunan Perpustakaan dan Peningkatan Budaya Literasi
“Kita bisa lihat hanya ada beberapa yang memang punya ruangan atau perpustakaan anak yang bagus, menarik, dindingnya penuh gambar, rak bukunya bagus, bukunya bervariasi. Tetapi di beberapa daerah itu ruangannya kecil, bahkan ada yang ukuran 2x3 meter, seperti kamar. Tidak menarik. Jadi memang perlu ada kerja sama dengan komunitas di beberapa daerah ya. seperti misalnya Bunda Rossi, Kampung Dongengnya Awan Parkoso, atau kegiatan yang saya lakukan selama ini Celemek Ajaib Paman Gong” jelas Gong.
Gong juga berharap ada gedung khusus yang terpisah dari perpustakaan umum yang dibangun untuk anak-anak berliterasi. Dia menyampaikan mungkin saja bisa dibangun di kota maupun daerah.
Bangunan yang diinginkannya seperti desain sekolah Taman Kanak-Kanak, hanya saja tidak perlu ada kegiatan belajar seperti di PAUD atau TK.
“Pokoknya ada gedung khusus untuk anak-anak. Anak-anak di sini usia berapa, kalau saya usianya yang paling penting golden age itu. saya ingin sekali bikin. Mungkin yang saya bayangkan ini bukan anak-anak usia remaja. Tetapi dari umur balita sampai 6 SD,” ujar dia.
“Gedung itu harus nyaman, si ibu nyaman ke sana, kalau mau menyusui ada juga ruangan. Khawatir dia ingin BAB dan segala macam, toiletnya ada, bersih dan nyaman. Kemudian tentu rak-rak buku yang menarik. Misalnya buku cerita bergambar, dan itu berjenjang kalau bisa. Dia tahu kalau bermain, ada ruang untuk bermain. Main puzzle, scramble, selain menyatukan gambar yang terpisah-pisah, dia bisa juga bermain apa ya memasukkan bola atau lego. Jadi multiple intelegent itu ada di sana,” pungkas dia. (Z-5)
Sekarang, berkat keseriusan Wali Kota Bogor dalam membangun Perpustakaan Daerah Kota Bogor, pengunjung yang datang pada siang hari sudah bisa mencapai 300 pengunjung.
Syarif mengatakan kebutuhan ini harus dipenuhi untuk mengoptimalkan fungsi perpustakaan dalam meningkatkan literasi masyarakat.
Hingga Februari 2023, baru 5,6% dari 164.610 perpustakaan di Indonesia yang mengantongi akreditasi dari Perpusnas dan dianggap memenuhi standar nasional perpustakaan (SNP).
Indeks Pembangunan Literasi pada tahun 2022 sebesar 64,48 dari skala 100. Skor ini menunjukan tingkat literasi masyarakat Indonesia masih belum sesuai harapan.
Saat ini, ketersediaan pustakawan di Indonesia hanya bisa meng-cover kebutuhan sebanyak 7,51%, sementara sebesar 92,49% belum dapat terpenuhi kebutuhan pengadaannya.
THE Ascott Limited Indonesia secara resmi menjadi perusahaan perhotelan pertama di Indonesia yang berhasil meraih beberapa sertifikasi Global Sustainable Tourism Council (GSTC).
Lahan negara bebas ex eigendom bisa disertakan dalam program PTSL tapi salah satu syaratnya adalah lahannya harus clear dan clean
"Sudah ada sekitar 97 orang sampai ratusan mereka sudah menjual surat keterangan palsu seperti ini," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/7).
"Mengapa dia miliki akses data NIK dan bisa akses? Karena yang bersangkutan adalah pegawai pada kelurahan di Muara Karang. Dia paham betul untuk bisa dapatkan sertifikat vaksinasi,'' kata Fadil
Ia mengimbau lebih baik warga menjalani vaksinasi sesungguhnya demi mendapatkan manfaat imunitas dari virus corona.
Data center ISC dapat beropersi dan tak mengalami ganguan karena Data Center ISC Cyber-1 telah memiliki sertifikasi Tier III Facility dari Uptime Institute.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved