Selasa 14 Maret 2023, 17:21 WIB

BNPT Ajak Pemuda Unfollow Akun Radikal di Media Sosial

Tosiani | Humaniora
BNPT Ajak Pemuda Unfollow Akun Radikal di Media Sosial

MI/Tosiani
Kuliah Umum Pendidikan Anti Radikalisme, Selasa (14/03) di Universitas Tidar (UNTIDAR) Magelang, Jawa Tengah.

 

DIREKTUR Deradikalisme BNPT RI, Brigjen Pol. R. Achmad Nurwakhid meminta pemuda dan masyarakat lebih aktif dalam menangkal radikalisme. Caranya dengan lebih selektif dalam mengikuti akun-akun di media sosial.

"Segera unfollow saja akun yang sudah menjurus radikal, seperti akun-akun yang terlalu fanatik pada agama tertentu, menyebar hoaks dan konten yang memecah belah persatuan dan toleransi," ajak Nurwakhid saat berbicara pada Kuliah Umum Pendidikan Anti Radikalisme, Selasa (14/03) di Universitas Tidar (UNTIDAR) Magelang, Jawa Tengah.

Kuliah umum tersebut diikuti oleh para mahasiswa UNTIDAR dan siswa SMA/SMK di Magelang di Gedung Kuliah Umum dr. H. R. Suparsono UNTIDAR.

Pada kesempatan itu, Achmad Nurwakhid menegaskan bahwa radikalisme tidak terkait dengan agama manapun. Radikalisme menurutnya meliputi ideologi-ideologi yang mengancam Pancasila dan mampu mengancam stabilitas dan konsensus negara. Radikalisme justru berhubungan dengan pemahaman dan cara beragama yang menyimpang yang menyalahi ajaran agama itu sendiri.

"Kasus yang terjadi sering kali terjadi adalah membela agama. Agama itu ada untuk diamalkan. Praktik beragamapun tidak akan bisa utuh dan khusyuk jika negara tidak aman dan damai," paparnya.

Bangsa Indonesia sebagai pemilik suku bangsa, bahasa daerah, dan pulau terbanyak di dunia tentu memiliki risiko tinggi. Terlebih, Indonesia memiliki enam kepercayaan dengan beragam aliran kepercayaan adat.

"Maka, kita harus berpedoman pada moderasi beragama. Pertama, komitmen kebangsaan. Apa itu komitmen kebangsaan? Berpedoman pada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-undang  1945. Kedua, toleransi. Jangan merasa paling agamis. Hormati sesama. Ketiga, mengakomodasi kebudayaan dan kearifan lokal. Terakhir, anti kekerasan," jelasnya.

Rektor UNTIDAR Prof. Sugiyarto, M.Si. dalam sambutannya menekankan pentingnya memahami bahaya radikalisme demi membangun jiwa nasionalisme pemuda. Terlebih, Magelang memiliki catatan sejarah yang luar biasa.

"Kita harus memberikan catatan terbaik. Teruskan perkembangan peradaban ini sesuai zamannya. Kalau dulu pada zaman Mataram Kuno ada Borobudur sebagai simbol kejayaan, apa yang kita tanam sekarang? Sebagai generasi sekarang, apa yang bisa kita berikan untuk generasi yang akan datang," kata Prof. Sugiyarto. (N-3)

 

Baca Juga

Dok. Bigo Live

Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia

👤Mediaindonesia.com 🕔Jumat 24 Maret 2023, 13:55 WIB
kampanye ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan penerima manfaat dari organisasi itu...
DOK KIMAYA BANDUNG

Nikmati Paket Buka Puasa Sepuasnya di Tengah Kota Bandung dengan Menu Lezat dan Lengkap

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 24 Maret 2023, 13:54 WIB
Cukup dengan Rp125.000 net per orang, Anda bisa menyantap berbagai hidangan isitmewa berbuka puasa dengan suguhan Live...
MI/Susanto

Presiden Dicap Anti-Islam, Menag: Presiden Sangat Concern Terhadap Islam

👤Indriyani Astuti 🕔Jumat 24 Maret 2023, 13:20 WIB
Menang menegaskan presiden perhatian terhadap umat...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya