KONDISI berat badan berlebihan allias obesitas bisa dialami ibu hamil. Obesitas pada kehamilan merupakan salah satu kondisi yang sangat berbahaya.
Mengutip Mayo Clinic, memiliki indeks massa tubuh (BMI) tinggi saat hamil berpengaruh besar pada kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Pasalnya berat badan dapat memengaruhi status gizi dan kesehatan saat hamil. Maka dari itu, tidak ada salahnya bagi Anda untuk menjaga berat badan saat merencanakan kehamilan.
Berikut adalah kemungkinan risiko hingga komplikasi kehamilan bagi ibu dan bayi ketika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil.
Baca juga:Tetap Berpuasa, Ibu Hamil Harus Konsul Dulu ke Dokter
1. Diabetes gestasional
Pada pemeriksaan kehamilan, ada kemungkinan dokter akan mendiagnosis apakah ada gejala diabetes gestasional atau tidak. Walaupun umum terjadi saat hamil, ini bisa membuat ibu mengalami resitensi insulin serta berisiko lebih tinggi terkena diabetes setelah melahirkan.
2. Preeklamsia
Risiko lainnya dari kelebihan berat saat hamil adalah terjadinya preeklamsia. Gangguan tekanan darah tinggi ini tergolong cukup serius karena bisa memengaruhi kondisi tubuh. Selain tekanan darah, organ lainnya seperti ginjal dan hati juga mungkin tidak berfungsi dengan baik.
Baca juga: Buntut Kasus Ibu Hamil Meninggal, Legislator Harap Ada Perbaikan Manajemen Rumah Sakit
3. Sleep apnea
Kelebihan berat badan atau obesitas pada masa kehamilan juga berhubungan dengan kondisi gangguan tidur seperti sleep apnea. Kondisi ini dapat membuat ibu menjadi lebih cepat lelah, mengalami tekanan darah tinggi, hingga gangguan jantung dan juga paru-paru.
4. Keguguran
Perempuan yang mempunyai kondisi kelebihan berat badan saat hamil mempunyai risiko lebih tinggi mengalami keguguran. Yaitu, bayi meninggal sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.
5. Stillbirth
Obesitas saat hamil juga meningkatkan risiko ibu mengalami stillbirth. Yaitu, kondisi saat bayi meninggal dalam rahim setelah usia kehamilan 20 minggu. Peningkatan berat badan ini juga berkaitan hampir sekitar 25% bayi lahir mati yang terjadi pada usia kehamilan 37 – 42 minggu.
6. Bayi lahir prematur
Kelahiran bayi prematur juga bisa terjadi apabila kelebihan berat badan saat hamil berkaitan dengan preeklamsia. Hal ini karena preeklamsia dapat menjadi penyebab terhambatnya nutrisi ke janin yang bisa mengganggu perkembangan.
7. Makrosomia
Selain pada ibu, kelebihan berat badan saat hamil juga dapat memengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungan. Kondisi ini disebut sebagai makrosomia, yaitu bayi baru lahir yang jauh lebih besar dari rata-rata sehingga berisiko mengalami cedera dan masalah kesehatan lainnya.
8. Penggumpalan darah
Masalah penggumpalan darah yang berbahaya dari kondisi kelebihan berat badan pada masa kehamilan adalah tromboemboli vena. Kondisi ini ketika gumpalan darah pecah dan mengalir ke organ tubuh lainnya seperti otak, paru-paru, hingga jantung.
9. Bayi besar
Kelebihan berat badan saat hamil akan meningkatkan risiko bumil melahirkan bayi yang terlalu besar (makrosomia). Makrosomia meningkatkan kemungkinan penggunaan forsep atau vakum, bila bumil bersalin normal dan meningkatkan kemungkinan melahirkan melalui operasi caesar. Bayi makrosomia juga berisiko mengalami obesitas pada masa kanak-kanak nanti.
Melihat dari masalah Obesitas tersebut, lantas bagaimana cara yang aman untuk menurunkan berat badan saat hamil?
Berikut ini adalah cara yang bisa Anda terapkan untuk menurunkan berat badan saat hamil dengan aman, yang di rangkum dari berbagai sumber.
1. Mengurangi Asupan Kalori
Cara pertama untuk menurunkan berat badan saat hamil adalah dengan menurunkan asupan kalori. Penurunan sebanyak 3.500 kalori dapat menurunkan berat badan sebanyak 0,5 kg. Dengan ukuran tersebut, Anda disarankan untuk mengurangi asupan kalori sebanyak 500 kalori.
Sehingga proses penurunan berat badan Anda dilakukan secara perlahan agar respon tubuh tidak buruk. Selain itu, ibu hamil tidak boleh makan di bawah 1.700 kalori supaya kesehatan ibu dan janin terjaga. Jadi, ukur terlebih dahulu indeks massa tubuh Anda untuk menentukan berat badan ideal Anda saat hamil.
2. Meningkatkan Frekuensi Makan Sayur dan Buah
Saat Anda melakukan diet, memperbanyak makan sayur dan buah dapat membantu dalam proses tumbuh kembang janin agar tetap sehat. Dengan begitu, ibu hamil dan janin tetap sehat dan kuat meskipun ibu hamil mengurangi asupan lemak dan kalori. Hal yang perlu diperhatikan, sayur dan buah harus diolah dengan benar versi makanan sehat sehingga lemak dan kalori tidak akan bertambah.
3. Menjaga Pola Makan
Cara menurunkan berat badan saat hamil selanjutnya adalah dengan menjaga pola makan. Anda dapat mengurangi porsi makan. Jika Anda mudah lapar, makanlah dalam porsi lebih sedikit tetapi lebih sering. Hal itu lebih dianjurkan daripada makan dalam porsi yang banyak dalam skali makan apalagi makanan berlemak tinggi dan kadar gula yang tinggi pula.
4. Menyiasati Rasa Ngidam
Sudah bukan rahasia jika ibu hamil tiba-tiba menginginkan makan sesuatu saat itu juga.
"Aku kalau ngidam aku tetep pesen dan beli tapi aku icip dan aku tidak habisin. Yang penting ada itu di lidah. Yang penting happy moodnya, tetapi ngak aku konsumsi berlebihan supaya berat badan tidak naik terlalu banyak." Kata Kesha Ratuliu saat menghadiri acara Peluncuran Anmum Lite di Seribu Rasa Gunawarman, sebagai influencer, Kamis (9/3).
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa rasa ngidam ada karena ada kebutuhan nutrisi dalam tubuh yang harus dipenuhi. Jadi, ngidam masih bisa disiasati. Misalnya Anda ngidam es krim, maka Anda bisa menyiasatinya dengan makan buah yang manis seperti melon yang juga kaya serat. Sehingga membuat Anda merasa kenyang juga.
5. Mengolah Makanan dengan Cara Sehat
Pada tips ini, Anda bisa mengambil contoh dari mentega. Anda bisa mengganti mentega yang mengandung lemak tak sehat menjadi minyak yang lebih sehat untuk mengolah makanan. Salah satu contoh minyak sehat adalah minyak zaitun. Hindari pula mengolah makanan yang siap saji karena kandungan di dalamnya bisa jadi terdapat lemak tak sehat.
6. Berolahraga
Olahraga yang dianjurkan saat hamil adalah olahraga ringan seperti jalan santai, berenang, prenatal yoga, jogging, dan berkebun. Idealnya, ibu hamil disarankan berolahraga selama 30 menit. Jika tidak mampu, bisa dilakukan perlahan selama beberapa menit.
7. Lebih Sering Mengonsumsi Air Putih
Ibu hamil yang sedang diet disarankan mengonsumsi air putih sebanyak 10 gelas setiap hari. Dengan mengonsumsi air putih, ibu hamil akan merasa kenyang terutama saat jeda waktu makan.
8. Mengontrol Berat Badan Secara Rutin
Ibu hamil umumnya mengalami kenaikan drastis saat trimester kedua dan ketiga. Oleh sebab itu, sebagai ibu hamil harus rutin mengontrol berat badan sehingga ia mengetahui berat badan idealnya sesuai indeks massa tubuh dan menyesuaikannya. Jika sudah obesitas sebelumnya, disarankan melakukan upaya menurunkan berat badan sejak trimester pertama. (Z-3)