Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Nationally Determined Contribution (NDC) atau target penurunan emisi gas rumah kaca yang kedua. Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi mengatakan bahwa target baru dalam NDC kedua itu akan keluar sebelum 2025.
"Saat ini kita punya target NDC 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,20% dengan bantuan internasional. Bisa jadi tahun depan kita akan meningkat. Kenapa saya bilang demikian? Sebagai salah satu negara parties, Indonesia harus menyampaikan dokumen second NDC-nya di tahun 2025 yang lebih ambisius, yang lebih align dengan agenda menjaga agar kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi di tingkat global tidak lebih dari 1,5 derajat celcius," kata Laksmi dalam Rapat Kerja Teknis Nasional Pengendalian Perubahan Iklim, Kamis (3/2).
Baca juga: Kejar Nol Emisi, Target NDC Indonesia Naik
Saat ini, dengan target 31,89% dan 43,20%, beberapa sektor yang telah masuk target NDC pada industrial process and production use (IPPU), limbah, pertanian, energi, dan transportasi serta kehutanan. Dengan adanya peningkatan target NDC, Laksmi menyebut ada beberapa sektor dan subsektor baru yang akan diatur.
“Misalnya saja, sektor kelautan dan pesisir yang saat ini tengah diidentifikasi untuk berikutnya masuk ke dalam target NDC. Selain itu, subsektor dalam perindustrian juga akan ditambah, jadi bukan hanya amonia, semen, besi, dan baja saja,” sambungnya.
"Lalu juga dari sisi peternakan akan masuk ke dalam NDC pertanian dan lain sebagainya. Ini yang sedang kita exercise. Dengan demikian kita akan punya dokumen NDC yang ter-update dari waktu ke waktu,” pungkasnya. (OL-17)
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
KESADARAN terhadap konsep bangunan hijau sudah seharusnya menjadi bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga bumi.
PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina berkomitmen mendukung pengurangan emisi melalui program Penghijauan Bumi.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong agenda transisi industri menuju industri hijau yang keberlanjutan dan rendah emisi karbon di Indonesia.
Formula 1 terus berinovasi untuk bisa memberikan manfaat pada masyarakat secara keseluruhan terutama pada penggunaan karbon.
PT Pertamina International Shipping (PIS) meraih penghargaan atas upaya dan inovasi perusahaan dalam menerapkan pelayaran hijau atau green shipping.
Terdapat 2,48 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) siap diperdagangkan secara global pada 20 Januari 2025.
KLHK memberikan penghargaan kepada CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo atas keberhasilan PT ITCHI Kartika Utama (ITCIKU) atas keberhasilannya mendukung pemenuhan komitmen NDC.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Joko Tri Haryanto mengatakan sebagai lembaga pemerintah yang mengelola dana REDD+ dan dana lingkungan
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mendorong pemerintah Indonesia untuk memperkuat target penurunan emisi 2030 sesuai Persetujuan Paris dan meningkatkan target NDC.
FPCI berharap target net-zero bisa dipercepat menjadi 2050 atau 10 tahun lebih awal dari target sebelumnya pada 2050.
Dalam dokumen SNDC akan dilakukan penyelarasan pada skenario 1,5 derajat untuk mencapai net zero emission tahun 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved