Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MENKO Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong upaya percepatan penurunan stunting dengan mengubah program penimbangan dan pengukuran bayi di posyandu. Dari yang sebelumnya dua kali setiap tahun, menjadi satu kali setiap bulan.
Adanya penimbangan bayi setiap bulan akan menghasilkan data yang lebih akurat dan tepat sasaran untuk pencegahan stunting. Ditambah lagi, pemenuhan alat antropometri atau alat pengukuran dan penimbangan bayi di posyandu, serta USG di puskesmas oleh Kementerian Kesehatan, akan mempercepat penanganan stunting di Indonesia.
“Ini guna mendapatkan umpan balik, sehingga berdasarkan hasil penimbangan dan pengukuran itu, kita bisa melaksanan intervensi secara lebih cermat dan tepat," ujar Muhadjir dalam suatu acara, Selasa (28/2).
Baca juga: Asam Amino Esensial dan Protein Hewani Bisa Cegah Stunting
Menurut dia, penimbangan dan pengukuran bayi setiap bulan perlu dilakukan, agar intervensi pencegahan stunting dapat dilakukan lebih maksimal. Baik dari segi intervensi spesifik, maupun segi gizi oleh Kementerian Kesehatan dan BKKBN. Berikut, intervensi sensitif yang meliputi persoalan sanitasi dan lingkungan.
Lebih lanjut, Muhadjir menyoroti target penurunan stunting nasional sebesar 14% yang merupakan tanggungjawab dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan pemerintah daerah. "Urusan stunting ini wewenangnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah, yang merupakan tanggung jawab Kemendagri," imbuhnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas utama. Dalam hal ini, perlu adanya dua titik penanganan penting, yakni intervensi sebelum lahir dan intervensi setelah lahir.
Baca juga: Tito Harap Isu Stunting tak Terpinggirkan Oleh Persoalan Pemilu
“Kontribusi intervensi sebelum lahir mencapai angka 14% dan penting sekali untuk menjaga kondisi kesehatan bayi sebelum lahir. Sementara, intervensi pascalahir berupa pengukuran berat badan yang dapat memantau perkembangan bayi,” jelas Budi.
Adapun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan perlunya sistem terintegrasi yang dimiliki pemerintah daerah untuk memantau kondisi bayi.
“Daerah perlu memilki sistem informasi satu pintu, yang dapat digunakan pemerintah pusat dalam memantau perkembangan stunting di daerah," katanya.(OL-11)
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Turunnya angka stunting mengindikasikan implementasi aksi konvergensi berjalan sesuai rencana.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menegaskan, penanganan stunting harus maksimal. Bila tidak, berdampak pada masa depan sumber daya manusia (SDM).
Sumedang telah melaksanakan delapan aksi konvergensi selama 2024 untuk menekan angka stunting.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
Hari Cuci Tangan dengan Sabun Sedunia diperingati setiap 15 Oktober untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun guna mencegah penyakit menular.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan tingkat kesembuhan hingga 90%.
Komunisme, menurut Karl Marx, adalah sistem yang menghapus kelas sosial dengan mengendalikan seluruh kekayaan dan properti oleh negara.
Kulit jeruk dan pamelo kering dapat digunakan untuk membuat pengasapan atau yang di Bali dikenal dengan istilah nusdus. Pengasapan ini efektif dalam mengusir nyamuk dari lingkungan sekitar.
Para ilmuwan mengembangkan metode baru untuk identifikasi dini dan pencegahan penyakit jantung, berdasarkan penelitian yang memantau ribuan perempuan selama tiga dekade.
Secara umum, di dunia setidaknya ada dua jenis vaksin mpox.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved