Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DEWAN Pembina Ikatan Mahasiswa Keperawatan, Sumatra Barat, menyatakan nasib tenaga kesehatan, terutama perawat dan bidan perlu terus diperhatikan. Keberadaan mereka baru dirasakan seluruh pihak saat penyebaran Covid-19 berada di puncaknya.
"Namun, kita lupa menanyakan berapa gaji yang mereka terima selama ini, masuk kategori layak atau tidak," ujar Arif anggota Dewan Pembina Ikatan Mahasiswa Keperawatan, Sumbar, dalam pesan Whatsappnya, Jumat (24/2/2023).
Ia mengungkapkan, bahkan ada perawat dan juga bidan yang harus digaji oleh karyawan atau sesama perawat, yang ikut iuran membayar gaji perawat yang tidak memperoleh gaji. Ini terjadi karena tidak adanya anggaran untuk membayar gaji.
"Kita diberikan pelajaran besar pada situasi Covid-19 puncak-puncaknya. Perawat itu sangat penting sekali," kata Arif.
Perjuangan nasib perawat, kata alumnus S2 Manajemen Administrasi Rumah Sakit ini, tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apalagi, masalah ini menurutnya juga dialami di level kabupaten/kota. Kata dia, sesungguhnya banyak permasalahan di dunia kesehatan, terutama nasib perawat yang lupa diperhatikan.
"Sulitnya penyerapan tenaga kesehatan menjadikan perawat tidak punya pilihan, sehingga banyak yang memilih bekerja di puskemas dengan gaji kecil," kata dia.
Atas itu, Arif menilai harus ada perawat yang berjuang di legislatif agar aspirasinya diperhatikan. Ia pun memilih berjuang di jalan tersebut, agar nasib teman-teman perawat tidak berhenti menjadi perbincangan saja, tetapi ada yang memperjuangkan di badan anggaran legislatif.
"Jalan yang saya pilih ini agar berdampak langsung terhadap dunia kesehatan. Terutama perjuangan terhadap nasib perawat yang selama ini belum memperoleh kelayakan," tandas Arif yang juga Ketua DPP Alumni STIKES YPAK Padang. (OL-13)
Baca Juga: Imunisasi Dengue Bisa Cegah Anak Alami Gejala Berat DBD
Bidan berperan sebagai garda terdepan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam upaya menjaga keselamatan ibu dan anak
Tidak hanya penambahan jumlah bidan saja, peningkatan kualitas juga diperlukan karena peran bidan untuk edukasi, meningkatkan imunisasi, hingga membantu dokter jika diperlukan tindakan.
Masoumeh Mehravar, seorang bidan di pusat panggilan darurat, membantu seorang ibu yang terjebak di salju untuk melahirkan bayinya pada akhir Februari 2024. Ini direspons Ali Khamenei.
"Bidan menjadi ujung tombak pelayanan di masyarakat karena jumlahnya besar, bidanlah tenaga yang mendapatkan izin melakukan antenatal care."
Selama masa pandemi covid-19 ini, pekerjaan bidan sebagai salah satu garda terdepan layanan kesehatan menjadi lebih rumit.
Bidan berperan sangat penting dalam upaya mewujudkan kesehatan ibu dan anak,
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved