Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) terus mendorong peningkatan akses dan layanan kesehatan sebagai upaya transformasi kesehatan nasional. Untuk layanan kesehatan primer, terjadi penambahan anggaran menjadi lebih dari Rp40 triliun.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa sebelumnya anggaran untuk layanan kesehatan primer hanya mencapai Rp8 triliun. Angka tersebut tentu sangat kecil untuk puskesmas, posyandu dan fasilitas kesehatan primer lainnya di seluruh Indonesia.
"Waktu saya masuk (jadi menteri) layanan primer itu Rp8 triliun, ini sekarang angkanya itu Rp40 triliun lebih untuk layanan primer," ujarnya dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional, Kamis (23/2).
Diterangkannya, anggaran yang mencapai Rp40 triliun itu masuk dari berbagai sumber. Untuk DAK Fisik dan Non-Fisik dialokasikan sekitar Rp15-16 triliun. Sementara dari DAU angkanya sekitar Rp26 triliun dengan 70% untuk layanan primer.
"Nah tahun ini Kemenkes masukan ide DAU spesifik grand, itu DAU earmark besarannya Rp26 triliun. Rp26 triliun itu 70% buat primer. Maksudnya apa, teman-teman semua Dinkes bisa pakai dana itu khusus untuk kesehatan. Kalau gak dikasih kesehatan gak keluar itu uang karena di-earmark," terangnya.
Baca juga: Menkes Koordinasikan Status Endemi, DKI Jakarta Nyatakan Kesiapan
Menurut Budi, anggaran kesehatan yang di-irmark dalam DAU baru dilakukan pertama kali. Sehingga kebijakan pemerintah daerah bisa lebih berpihak pada sektor kesehatan.
Sementara itu, untuk layanan sekunder Kemenkes memastikan semua kabupaten/ kota dan provinsi punya standar rumah sakit yang sama. Hal itu untuk mendekatkan masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan di daerah dan harus dirujuk ke rumah sakit di kota-kota besar.
Oleh karena itu, pihaknya pun mengupayakan peningkatan anggaran sekitar Rp50 triliun dalam 3-4 tahun ke depan. Anggaran tersebut rencananya untuk peralatan rumah sakit di daerah-daerah.
"Terutama radioterapi kanker yang mahal-mahal, teman-teman sebagian ada yang udah dapat, tahun ini akan lebih masif kita bagikan kalau gak salah kita beli 90 catlabe kita bagi, nanti tinggal ngomong sama BPJS saja supaya perjanjian dibuka. 50 triliun lebih saya masukin supaya menteri sesudah saya diterusin," imbuhnya.
Baca juga: Menkes tidak Khawatir Varian Kraken karena Sifatnya Lemah
Untuk ketahanan kesehatan, Kemenkes juga mengupayakan produksi obat dilakukan di dalam negeri dengan TKDN. Setiap tahun sekitar Rp26 triliun digunakan untuk belanja bahan obat dari luar negeri, sehingga menjadi mahal.
"Di ketahanan kesehatan, kita belanja obat-obatan Rp26 triliun lebih itu sekarang kita dorong TKDN. Mungkin hampir Rp20 triliun kita beli dalam negeri, kota dorong investasi, pabrik supaya dalam negeri, saya pengen harga obat itu murah," tandasnya. (OL-17)
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Kasus Raya, anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing menunjukkan standar kebersihan di masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Kesehatan adalah soal ideologi, bukan sekadar urusan teknis atau statistik. Kita harus bersama bergandengan tangan membangun sistema kesehatan dengan fondasi nilai keadilan.
Berjalan cepat minimal 15 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 20%, mengurangi risiko penyakit serius.
Kasus Raya, anak yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi dengan cacing di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seharusnya bisa dicegah jika keluarga dan lingkungan sekitar saling mengingatkan.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
KEMENTERIAN Kesehatan bersama MSD Indonesia resmi meluncurkan kampanye nasional edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025" di Kota Bandung, Kamis (14/8).
PEMERINTAH memastikan tunjangan khusus bagi dokter spesialis, utamanya yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) segera direalisasikan.
WAKIL Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (Tb), setelah India.
UNTUK mendukung dokter yang mengabdi di wilayah-wilayah dengan akses terbatas pemerintah memberikan tunjangan khusus bagoi dokter-dokter spesialis hingga subspesialis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved