Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Siklus Umumkan Ekspansi Model dan Laporan Bisnis Serta Dampak Lingkungan

Mediaindonesia.com
16/2/2023 21:24
Siklus Umumkan Ekspansi Model dan Laporan Bisnis Serta Dampak Lingkungan
COO & Co-Founder Siklus Laksamana Sakti(MI/HO)

SIKLUS, perusahaan lokal yang memiliki fokus menyelesaikan masalah ekonomi dan lingkungan melalui model e-commerce dan ritel yang berkelanjutan, mengumumkan pengembangan model bisnis sekaligus menyampaikan perjalanan bisnis dan dampak lingkungan yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir.

Indonesia tengah menghadapi salah satu tantangan lingkungan yang terbesar, yaitu polusi sampah plastik di laut. Indonesia adalah pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. 

Menurut World Bank, Indonesia menghasilkan hampir 8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya dan 5 juta ton di antaranya adalah sampah plastik yang tidak dikelola (World Bank, 2021). Hal ini tentu menjadi ancaman darurat bagi lingkungan Indonesia, terutama perairan. Hal itu diungkapkan COO & Co-Founder Siklus Laksamana Sakti.

Baca juga: Berhasil Tekan Emisi di Sektor Kehutanan, RI Terima Pendanaan Iklim US$46 Juta

Menanggapi permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia memperkenalkan model EPR (Extended Producer Responsibility) yang kemudian disahkan menjadi Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. 

Melalui peraturan tersebut, produsen lokal wajib mengurangi sampah plastik mereka hingga 30%. Siklus pun hadir dan memainkan peran penting yang dapat mendukung implementasi peraturan tersebut.

Guna mendukung langkah pemerintah Indonesia, Siklus memutuskan lebih proaktif dan bekerja sama dengan instansi yang relevan, regulator, dan NGO. 

Pada 2022 lalu, Siklus mulai bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk perancangan regulasi dan informasi mengenai model isi ulang bahan kosmetik.

Siklus juga bekerja sama dengan dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) untuk membentuk grup Special Interest pertama di Indonesia yang berfokus pada reuse atau penggunaan kembali. 

Grup ini diciptakan untuk membahas standar dan kebijakan sustainable yang cocok untuk diadaptasi oleh pelaku ritel Indonesia.

Laporan bisnis dan dampak lingkungan

Selama beroperasi pada dua tahun pertama, Siklus fokus pada aktivasi pilot, riset, survei konsumen, dan pengembangan model bisnis. Tidak hanya itu, meski hanya beroperasi di Jabodetabek, Siklus berhasil mengumpulkan pendapatan hampir Rp12,3 miliar dan mencegah diproduksinya 17,6 ton plastik sekali pakai yang biasa kita gunakan sebagai kemasan produk sehari-hari.

“Berkat dukungan dari masyarakat, FMCG, dan pemerintah Indonesia, Siklus berhasil menunjukkan eksekusi dan dampak lingkungan yang luar biasa,” ujar Laksamana. 

“Selama dua tahun terakhir, Siklus telah menjual lebih dari 400 ribu liter produk isi ulang rumah tangga ke lebih dari 18 ribu konsumen di area Jabodetabek dan mengumpulkan US$1,5 juta,” lanjutnya.

Beyond Refill

“Di Siklus, meskipun hanya sebuah startup dan pemain baru, keinginan untuk terus berkembang sudah menjadi bagian dari jiwa kami sejak awal,” ungkap Co-Founder & CEO Siklus AJ Lee. 

“Dari peresmian pilot dan model bisnis pertama kami, berinteraksi dengan masyarakat dan menjual produk isi ulang dengan gerobak, mengubah dan menciptakan model pengantaran isi ulang untuk e-commerce ritel, memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan brand konsumen ternama seperti Nestle, Unilever, Reckitt, dan Wings, kami selalu memastikan bahwa kami berada di jalur untuk meningkatkan dampak secara bisnis dan bagi lingkungan.  Kami juga mengeksplorasi beberapa cara untuk memaksimalkan dampak bagi lingkungan, seperti menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan bekerja sama dengan Blitz," paparnya.

Setelah melakukan riset konsumen, produk, dan harga yang cukup intens pada 2022, Siklus akan memperluas dan melakukan uji coba terhadap model bisnis berkelanjutannya dengan Beyond Refill, sekaligus mengimplementasikan solusi daur ulang (recycle) dan penggunaan kembali (reuse) dalam bisnis modelnya di Indonesia.

Laksamana menjelaskan, “Selama 2 tahun terakhir, Siklus bekerja sama dengan FMCG ternama sehingga kami dapat menjual produk isi ulang rumah tangga yang cukup dikenal masyarakat. Kini, kami memanfaatkan pengalaman & interaksi tersebut serta mengeksplor kesempatan baru untuk mengembangkan bisnis dan memberikan dampak berkelanjutan yang lebih besar bagi Indonesia.”

Pencapaian Investasi Siklus

Pada 2022, Siklus berhasil meraih pendanaan pada tahap awal (seed round) bersama investor, angel investor, dan korporasi ternama. Siklus kini sedang dalam persiapan menuju tahap investasi selanjutnya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik