Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEBERADAAN sampah makanan dinilai berkontribusi besar dalam perubahan iklim, terkait hal ini Indonesia menduduki peringkat ke 3 terbesar di dunia. Dalam penyelesaian masalah sampah ini perlu pendekatan multidisiplin dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
"Edukasi tentang kesadaran pentingnya pengelolaan sampah makanan terhadap masyarakat perlu dilakukan sedini mungkin. Untuk itu, kalangan perguruan tinggi mesti meningkatkan kapasitasnya dalam merespon masalah sampah makanan ini,"kata Stevanus Wisnu Wijaya, Dekan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya di kampus Prasmul, BSD, Serpong.
Dikatakan pihaknya bersama dengan Konsorsium IN2FOOD yang terdiri lima kampus dI Indonesia yakni Universitas Parahyangan, Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Ma Chung, Universitas Binus, Universitas dan Pembangunan Jaya.Serta tiga kampus di Eropa yakni Ghent University Belgia, Tampere University Finlandia dan HTH Belanda.
Kalangan kampus tersebut sepakat bekerjasama untuk meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dalam menyelesaikan persoalan sampah makanan.
Stevanus Wisnu mengungkapkan, telah menggelar konsorsium meeting yang diselenggarakan di Universitas Prasmul secara hybrid bertujuan melakukan koordinasi dalam pengembangan riset dan publikasi tentang sampah makanan, kompetisi mahasiswa tingkat internasional dan pengembangan pusat penelitian tentang sampah makanan.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Maggot Indonesia Lestari, sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan sampah makanan dengan memanfaatkan larva BSF. Perusahaan ini, ungkap Wisnu, berhasil mengembangkan integrated farming dengan memanfaatkan sampah makanan sebanyak 15 ton per hari sebagai makanan larva.
Larva BSF digunakan sebagai sumber protein untuk makanan ayam dan ikan sehingga menghasilkan telur yang bergizi tinggi. Dalam jangka Panjang akan dikembangkan kolaborasi bersama untuk mengembangkan solusi bisnis pengolahan sampah makanan yang sustainable.
Baca juga : Kemenkominfo Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Menjaga Data Pribadi
"Berbagai upaya yang bersifat kolaboratif dan multidisipliner ini akan meningkatkan awareness, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa serta masyarakat luas tentang pengelolaan sampah makanan, " tukas Wisnu
Wisnu menjelaskan Konsorsium ini telah menjalankam kegiatan sejak 2020 dengan pendanaan dari the European Union melalui program Erasmus+ CBHE program.
"Kolaborasi global seperti ini mampu menghasilkan berbagai inovasi inovasi baru untuk menyelesaikan persoalan sampah makanan,"ujarnya.
Selain itu, kolaborasi ini juga berhasil mengintegrasikan isu sampah makanan kedalam kurikulum pendidikan. Meeting diikuti oleh semua anggota konsorsium secara hybrid sehingga mampu mengurangi perjalanan terutama mitra konsorsium dari 3 negara Eropa terkait.
Lebih lanjut, Wisnu menambahkan persoalan sampah merupakan persoalan perilaku, "Jadi perlu edukasi maka integrasi dikurikulum sangat penting. Sehingga mengintegrasi isu-isu sampah di mata kuliah dan mahasiswa akan mendapat pemahaman, " cetusnya.
Saat ini Sekolah STEM Terapan Prasmul telah melaksanakan praktik baik pengelolaan sampah di Serang, Banten yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat petani setempat. (OL-7)
"Untuk pengelolaan sampah organik, Kota Padang mengembangkan budidaya maggot (larva Black Soldier Fly/BSF) sebagai solusi inovatif."
KLH melakukan hitung cepat atau dalam hitungan kasarnya terkait proporsi dari produsen dalam turut serta membantu penganan persampahahan berdasarkan jumlah produk yang didistribusikan.
Pentingnya tempat pengolahan sampah, seperti TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) yang seharusnya didukung oleh fasilitas untuk menyalurkan hasil kompos.
Autothermix, solusi pengolahan sampah tanpa TPA, efisien dan ramah lingkungan, cocok untuk kawasan permukiman dan perkotaan.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved