Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PAKAR farmasi dari Universitas Gadjah Mada, Zullies Ikawati, menilai perlunya pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien gagal ginjal akut.
Menurutnya, diagnosis kadar cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) pada obat sirop merek Praxion perlu diteliti lebih lengkap.
"Perlu dipastikan lagi keberadaan DEG ini pada kadar berapa dalam darah. Aapakah telah mencapai kadar toksiknya," kata Zullies, Jumat (10/2).
Studi case-control kasus keracunan DEG di Panama pada 2006, bahwa pada subyek kontrol yang tidak mengalami keracunan pun ada yang darahnya mengandung DEG, yang mungkin diperoleh dari sumber lain.
Baca juga: Wapres Minta Kemenkes Berempati pada Pasien Gagal Ginjal Akut
Namun, yang jelas tetap berbeda antara kelompok kasus keracunan dan kontrol adalah keberadaan metabolit toksik dari DEG, yaitu diglycolic acid. Itu menunjukkan bahwa di dalam kelompok orang yang keracunan DEG memang telah terbentuk metabolit toksik.
"Sedangkan angka yang relatif rendah pada DEG-nya, mungkin justru karena sebagian berubah menjadi metabolit toksiknya. Untuk tujuan penelitian, ada baiknya memeriksa kadar metabolit toksiknya dalam darah pasien," imbuh Zullies.
Baca juga: Kemenkes Libatkan Laboratorium Independen untuk Pengujian Obat Praxion
Pada dasarnya, EG dan DEG merupakan senyawa toksik yang tidak boleh ada di obat maupun makanan yang dapat tertelan manusia. Pun jika ada, kandungannya harus dalam batas aman.
Lebih lanjut, dia mengatakan EG dan DEG masih bisa terdapat dari cemaran dari baku, tidak hanya dari obat, namun juga makanan. Beberapa bahan baku yang berpotensi mengandung cemaran EG atau DEG adalah sorbitol, polietilen glikol, propilen glikol dan gliserol.
Sejumlah bahan tersebut juga cukup banyak dijumpai pada produk pangan, terutama pangan olahan. "Jadi memang semua bahan baku yang mungkin bisa menjadi sumber cemaran EG/DEG perlu mendapatkan perhatian dan pemeriksaan khusus," tandasnya.(OL-11)
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Tim gabungan melakukan inspeksi dan mengambil sampel gula merah di sebuah industri gula merah di Blora, Jawa Tengah yang diduga mengandung zat berbahaya.
Hasil penelusuran sementara, makanan itu disantap oleh para pasien pada Sabtu (1/6). Namun, makanan tersebut sudah diolah sehari sebelumnya.
Laboratorium Forensik Polri menyebut obat sirop Praxion masih aman dikonsumsi. Kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) pada obat sirop Praxion masih dalam batas aman.
Kemenkes menegaskan perlunya pengujian secara lengkap kadar keamanan produk obat sirop Praxion, sebelum akhirnya bisa dilepas kembali ke pasaran.
Oleh karena itu, dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut, apakah kasus gagal ginjal akut disebabkan keracunan obat. Dalam hal ini, tidak hanya sebatas obat yang dikonsumsi pasien.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved