Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KOMUNITAS akademisi memiliki peran penting dalam mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah dan menyebarluaskan informasi di tengah masyarakat. Memaksimalkan hal tersebut, Bea Cukai sebagai salah satu instansi yang berperan dalam pelayanan dan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai mengajak para pelajar dan mahasiswa untuk memahami ketentuan di dalamnya.
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan, mahasiswa dapat menjadi agen penyuluhan bagi kalangan akademisi tentang ilmu-ilmu kepabeanan dan cukai.
“Untuk itu kami harus bekerja sama dan bersama-sama memberikan informasi kepada masyarakat,” katanya.
Di Surabaya pada Selasa (7/2), Bea Cukai Tanjung Perak mendapatkan kunjungan dari mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang (Undip). Kunjungan ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat memahami secara langsung peran Bea Cukai dalam mendukung perekonomian nasional.
Dalam kegiatan ini mahasiswa Undip diajak untuk mengenal kedudukan, fungsi, tugas pokok dan wewenang yang dimiliki oleh Bea Cukai Tanjung Perak. Selain itu para mahasiswa juga ditekankan tentang kontribusi Bea Cukai Tanjung Perak bagi negeri, serta penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai.
Sebelumnya (6/2), Bea Cukai Semarang kedatangan rombongan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) AAN Yogyakarta dalam agenda Campus Goes to Customs. Serupa dengan kunjungan mahasiswa Undip di Surabaya, dalam kunjungan ini Bea Cukai Semarang menyampaikan materi terkait peran Bea Cukai Semarang dalam meningkatkan perekonomian Jawa Tengah.
“Semoga agenda ini dapat terus berkesinambungan dan terus berdampak baik kepada masyarakat dengan memahami dan menyebar luaskan informasi tentang kepabeanan dan cukai ke masyarakat.” pungkas Hatta. (RO/OL-7)
Itu merupakan wujud nyata kolaborasi atau kerjasama perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal.
Mahasiswa diajak untuk memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, serta mengenali risiko dan peluang dalam dunia keuangan digital.
Harimurti menambahkan ketidakpastian hukum ini dapat dilihat dari data empiris yang menunjukkan adanya variasi putusan pengadilan dalam memaknai Pasal 31 UU No 24 Tahun 2009.
Pameran ini merefleksikan bagaimana gagasan mahasiswa mulai bergema di luar ruang kuliah dan memasuki industri, komunitas, dan budaya yang lebih luas.
Ide penelitian itu akan ditampung dan dikurasi. Sehingga ketika dana dikucurkan, mahasiswa dapat menyalurkan ide riset, peneltian mereka.
Penangkapan dilakukan di Jalan Ahmad Yani Timur, Desa Sucikaler. Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti tembakau sintesis siap edar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved