Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan hemato-onkologi Jeffry Beta Tenggara mengatakan USG payudara lebih diarahkan bagi perempuan berusia muda, yakni sekitar 40 tahun ketimbang yang berusia lanjut, salah satunya karena struktur payudara.
"Pada saat usia muda, kelenjar air susu atau payudara lebih banyak dibandingkan lemak sehingga USG (payudara) lebih valid hasilnya dibandingkan mammografi," ujar dia dalam konferensi pers memperingati Hari Kanker Sedunia 2023 di Jakarta, Selasa (7/2).
Jeffry, yang tergabung dalam Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), menuturkan seiring usia, kelenjar air susu akan semakin berkurang dan digantikan lemak.
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Tingkatkan Peluang Sembuh
Oleh karena itu, mammografi disarankan pada perempuan berusia 45 tahun ke atas, karena lebih baik untuk mendeteksi misalnya pengapuran atau tanda awal terbentuknya kanker pada payudara.
Namun, pada banyak kasus, dokter bisa menyarankan wanita melakukan pemeriksaan kombinasi antara USG dan mammografi, karena keduanya saling melengkapi.
"Kalau ada kecurigaan suatu kanker tidak ada satupun pemeriksaan yang bisa menggantikan selain biopsi, baru tegakkan diagnosis kanker, baru penentuan stadium," ujar Jeffry.
Sementara, pada perempuan yang belum mencapai usia 40 tahun namun sudah mengalami masa pubertas, disarankan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau Sadari.
Sadari bisa dilakukan tujuh hingga 10 hari setelah perempuan menstruasi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
"Pegang sendiri (Sadari) ini yang paling mudah. Payudara berada di luar, berbeda dengan usus, paru itu di dalam. Artinya saat mandi, seharusnya setiap perempuan bisa memegang sendiri, artinya bisa mendeteksi awal," tutur Jeffry.
Selain Sadari, para perempuan juga dapat menjalani pemeriksaan payudara klinis untuk membantu menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya.
Jeffry mengingatkan, kejadian kanker payudara saat ini tercatat bisa dialami pada perempuan berusia belasan tahun.
Dia mengatakan, Sadari dan Sadanis tergolong pemeriksaan paling mudah yang dapat dilakukan para perempuan yang sudah pubertas dan terutama bila ada riwayat kanker di keluarganya.
"Kalau ada riwayat (kanker payudara di keluarga) bisa meningkatkan kesadaran untuk lebih teliti mengenali diri sendiri terutama payudara. Kalau kita bisa temukan pada stadium yang awal, survival ratenya sangat tinggi dibandingkan dengan stadium empat," pungkas Jeffry. (Ant/OL-1)
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang.
Menurut Senior Consultant Medical Oncology di Parkway Cancer Centre, Dr Richard Quek, terdapat lebih dari 70 subtipe sarkoma yang dikenal saat ini.
Asap ganja memiliki kandungan kompleks yang terdiri dari tetrahydrocannabinol (THC) yang menciptakan efek euforia, partikel halus, serta zat karsinogen yang juga terdapat dalam tembakau.
Di tengah perjuangan melawan kanker, kekuatan bukan hanya berasal dari terapi medis, tetapi juga dari dukungan emosional dan hubungan yang bermakna dengan komunikasi empatik.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, meningkatnya peradangan, dan terganggunya ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama membantu sel kanker.
Alexis Klimpl, perempuan asal California, didiagnosis kanker payudara triple positif di usia 25 tahun.
KANKER Payudara merupakan kondisi sel-sel ganas berkembang di dalam jaringan payudara. Berikut penyebab, deteksi dini, dan pengobatan kanker payudara :
Kanker payudara merupakan diagnosis yang menakutkan bagi banyak perempuan. Itu menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian.
Selain faktor genetik, pola hidup, kadar hormon, dan paparan lingkungan juga dapat berkontribusi pada munculnya kanker payudara.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, jumlah kasus terus meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved