Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
AHLI Madya Epidemiologi Kementerian Kesehatan Sylviana Andinisari mengingatkan pentingnya pola hidup CERDIK pada masyarakat untuk menekan prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia.
"Penyakit tidak menular itu adalah penyakit karena lifestyle ya. Jadi kita tekan gimana? Selain awareness-nya, kita punya namanya lifestyle atau gaya hidup. Lifestyle apa saja yang harus dicegah? Kita punya jargon CERDIK namanya," ungkap Sylvia saat dijumpai di Jakarta Selatan, Selasa (31/1).
Sylvia menjelaskan penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara pencegahan penyakit tidak menular dan menerapkan pola hidup yang sehat, terutama untuk mengantisipasi bahaya penyakit tersebut.
Baca juga: Terjebak Kemacetan Berisiko Kerusakan Otak
Macam penyakit yang tergolong tidak menular, diantaranya adalah penyakit jantung, kanker, diabetes, penyakit paru kronik, dan stroke.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan merumuskan CERDIK, yang merupakan kepanjangan dari pola hidup sehat yang perlu diterapkan oleh masyarakat karena dapat menghindarkan berbagai penyakit tidak menular.
"Satu, cek kesehatan secara rutin. E, enyahkan asap rokok. R, rajin aktivitas fisik. D, diet seimbang. Makan yang sehat, banyak serat, vitamin dari situ. Kurangi gorengan, lemak, junkfood, I-nya istirahat. Jadi istirahat yang cukup juga penting. Terakhir K, itu kelola stres," ujarnya.
Tidak hanya itu, untuk mencegah kanker, Sylvi juga menambahkan Kementerian Kesehatan memiliki empat pilar yang dilakukan. Di antaranya adalah promosi kesehatan hingga tata laksana.
"Kita punya empat pilar pencegahan kanker. Satu, promosi kesehatan. Promosi tuh bisa dengan kampanye, sosialisasi, webinar dan lain-lain supaya orang tahu apa sih kanker itu dan bagaimana menanganinya," ujar Sylvi.
"Kedua, deteksi dini. Ketiga perlindungan khusus yaitu imunisasi. Kalau kanker ada vaksinnya. Keempat tata laksana. Ngobatin mulai dari rehabilitatif sampai paliatifnya," tutupnya. (Ant/OL-1)
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melanjutkan wacana standardisasi kemasan rokok untuk seluruh bungkus rokok yang beredar di pasaran.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved