Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

CERDIK, Imbauan Kemenkes untuk Cegah Penyakit tidak Menular

Basuki Eka Purnama
01/2/2023 16:45
CERDIK, Imbauan Kemenkes untuk Cegah Penyakit tidak Menular
Petugas kesehatan dari Puskesmas Margadadi mengambil sampel darah lansia untuk mengukur kadar gula darah di Posyandu Karangmulya.(ANTARA/Dedhez Anggara)

AHLI Madya Epidemiologi Kementerian Kesehatan Sylviana Andinisari mengingatkan pentingnya pola hidup CERDIK pada masyarakat untuk menekan prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia.

"Penyakit tidak menular itu adalah penyakit karena lifestyle ya. Jadi kita tekan gimana? Selain awareness-nya, kita punya namanya lifestyle atau gaya hidup. Lifestyle apa saja yang harus dicegah? Kita punya jargon CERDIK namanya," ungkap Sylvia saat dijumpai di Jakarta Selatan, Selasa (31/1).

Sylvia menjelaskan penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara pencegahan penyakit tidak menular dan menerapkan pola hidup yang sehat, terutama untuk mengantisipasi bahaya penyakit tersebut.

Baca juga: Terjebak Kemacetan Berisiko Kerusakan Otak

Macam penyakit yang tergolong tidak menular, diantaranya adalah penyakit jantung, kanker, diabetes, penyakit paru kronik, dan stroke.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan merumuskan CERDIK, yang merupakan kepanjangan dari pola hidup sehat yang perlu diterapkan oleh masyarakat karena dapat menghindarkan berbagai penyakit tidak menular.

"Satu, cek kesehatan secara rutin. E, enyahkan asap rokok. R, rajin aktivitas fisik. D, diet seimbang. Makan yang sehat, banyak serat, vitamin dari situ. Kurangi gorengan, lemak, junkfood, I-nya istirahat. Jadi istirahat yang cukup juga penting. Terakhir K, itu kelola stres," ujarnya.

Tidak hanya itu, untuk mencegah kanker, Sylvi juga menambahkan Kementerian Kesehatan memiliki empat pilar yang dilakukan. Di antaranya adalah promosi kesehatan hingga tata laksana.

"Kita punya empat pilar pencegahan kanker. Satu, promosi kesehatan. Promosi tuh bisa dengan kampanye, sosialisasi, webinar dan lain-lain supaya orang tahu apa sih kanker itu dan bagaimana menanganinya," ujar Sylvi.

"Kedua, deteksi dini. Ketiga perlindungan khusus yaitu imunisasi. Kalau kanker ada vaksinnya. Keempat tata laksana. Ngobatin mulai dari rehabilitatif sampai paliatifnya," tutupnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik