Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GOETHE-Institut Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) telah menyelenggarakan Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2023 secara daring pada 16-17 Januari. Dari 70 finalis asal 55 SMA/SMK/MA di 27 provinsi, empat siswa telah dinobatkan sebagai pemenang.
Dalam upacara pengumuman pemenang di GoetheHaus Jakarta, Jumat (20/1), yang disaksikan para finalis secara virtual dari kota masing-masing, Jason Kartasasmita (SMA Kolese Kanisius, Jakarta) terpilih sebagai juara pertama.
Sementara itu, Fatih Ahza Ghaisani (SMA Negeri 1 Slawi, Jawa Tengah) merupakan juara kedua. Disusul Benedictus Febryan Netyastomo (SMA Negeri 2 Jakarta) menjadi juara ketiga dan Ejaz Elfath (SMA Negeri Unggulan M H Thamrin, Jakarta) sebagai juara keempat.
Baca juga: Goethe-Institut Luncurkan Platform Pembelajaran Digital Kinderuni di Indonesia
Seluruh pemenang menerima beasiswa kursus bahasa Jerman untuk remaja selama tiga minggu pada musim panas di Jerman. Para pemenang juga memperoleh piagam penghargaan dari Goethe-Institut, IGBJI, dan Pusat Prestasi Nasional Kemdikbudristek.
Para finalis yang telah berkompetisi dalam edisi ke-15 Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional ini sebelumnya telah melalui babak penyisihan secara virtual selama November 2022.
Babak penyisihan diikuti 1.198 siswa dari 367 SMA/SMK/MA di 27 provinsi. Para peserta diuji dalam hal keterampilan berbahasa Jerman pada tingkat kemahiran bahasa A2 (tingkat pemula lanjutan), mulai dari membaca, menyimak, dan menulis.
“Kami melihat komitmen pelajar Indonesia dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional sangat mengesankan. Meski jarak fisik antara Indonesia dan Jerman begitu jauh, banyak siswa yang antusias berpartisipasi dalam kompetisi ini. Di zaman sekarang ini, membekali diri dengan belajar bahasa asing sangat penting karena bisa membuka cakrawala dunia baru serta memunculkan beragam peluang di masa depan," ujar Kepala Bagian Bahasa Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Ulrike Drißner, .
Babak final hari pertama, pada 16 Januari, menantang para finalis untuk menjawab sejumlah pertanyaan seputar budaya Jerman pada aplikasi Actionbound di gawai mereka selama setengah jam. Soal yang diujikan di antaranya adalah pengetahuan negara Jerman secara umum hingga tokoh ternama asal negara tersebut.
Di hari kedua babak final, kemampuan berbicara menjadi fokus utama. Para finalis dibagi ke dalam kelompok berdua dan diberi waktu 30 menit di breakout-room Zoom untuk mempersiapkan sebuah presentasi sesuai tema yang diberikan saat itu. Setiap kelompok kemudian mempresentasikannya selama 15 menit di hadapan para juri via Zoom.
Penyelenggaraan olimpiade ini melibatkan banyak pihak, di antaranya tim Goethe-Institut, 53 cabang IGBJI, guru-guru pendamping, serta 14 juri dari berbagai kalangan.
Ketua IGBJI Ekadewi Indrawidjaja menyampaikan, ”Yang paling mengesankan dari semua pihak yang terlibat adalah semangat dan keinginan untuk ikut serta tanpa peduli hambatan, termasuk semangat para peserta serta guru-guru pendampingnya.”
Sejak diinisiasi pada 2008, Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional konsisten menjadi ajang untuk mempromosikan bahasa Jerman di Indonesia dan mendorong pelajar berusia 15-17 tahun untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa Jerman.
Edisi ke-15 olimpiade ini merupakan kali ketiga di mana penyelenggaraannya berlangsung daring karena pandemi. Kompetisi ini turut didukung Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia, Asosiasi Germanistik Indonesia, serta Pusat Prestasi Nasional Kemdikbudristek.
Kepala Bagian Kebudayaan dan Informasi pada Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia Christoph Fischer, yang turut hadir dalam upacara pengumuman pemenang, menambahkan: “Sungguh menakjubkan melihat minat yang tinggi terhadap bahasa Jerman di seluruh Indonesia, sangat menarik melihat motivasi siswa-siswa dari Timur hingga Barat mengikuti kompetisi ini.” (RO/OL-1)
Kelas internasional mempersiapkan mahasiswa mampu berbahasa Jerman agar dapat langsung dikirim dan didayagunakan di Jerman setelah lulus.
Gareth Southgate belajar bahasa Jerman selama berbulan-bulan menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa 'Duolingo' untuk meningkatkan kosa kata.
Proyek pendidikan ini memungkinkan para “mahasiswa cilik” berkuliah mengeksplorasi ragam ilmu terkait lingkungan sekitar sambil diperkenalkan dengan kosakata dasar bahasa Jerman.
Karena sempat positif covid-19, Wilbert harus memberikan presentasi sendirian kala peserta lain memberikan presentasi secara berkelompok.
Program ini diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesia, Malaysia, Filipina bersama SAVVY Contemporary, TanzFaktur dan Leipzig International Art Programme
Pada tur perdananya di Asia Tenggara, Linn dan Lintett melangsungkan konser di Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Malaysia.
Pengunjung diajak mencari tahu kenapa identifikasi berita palsu tidaklah semudah kedengarannya.
Penayangan film akan berlangsung pada tiga hari Minggu pada Oktober—yakni pada 16, 23, dan 30 Oktober—di GoetheHaus Jakarta.
Program kampanye pelestarian lingkungan ini diselenggarakan oleh Inisiatif Sekolah: Mitra Menuju Masa Depan (PASCH) Goethe-Institut Indonesien.
Tema tahun ini bermain-main dengan asal-usul kata "daring" dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Popularitas istilah "daring" di Indonesia melesat dan dipercepat oleh pandemi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved