Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RIUH tepuk tangan menggema dari para pimpinan Media Grup bersama dengan seluruh karyawan Media Indonesia saat para penari dengan beragam kostum tradisional Indonesia masuk ke arena panggung diiringi lagu Zamrud Khatulistiwa, ciptaan Guruh Soekarno Putra. Apresiasi audiens pun pecah saat penampilan tari usai dengan gemuruh tepuk tangan.
Para penari yang tampil dalam acara Syukuran Ulang Tahun ke-53 Media Indonesia ini bukan dari sanggar tari profesional melainkan perwakilan dari berbagai unit kerja dari keluarga besar Media Indonesia. Unit yang terlibat seperti Sirkulasi, Komunitas, Marketing Support, Sales Iklan, Keuangan, Artistik, Redaksi, dan Publishing.
Misalnya saja Annette Nurliati Natalia dari Artistik mengungkapkan peringatan ulang tahun ini memang berbeda dari yang sebelumny. Karyawan hadir dan mengikuti kegiatan acara ini untuk pertama kalinya berkolaborasi menampilkan sebuah tari kreasi bersama sama dalam peringatan hari jadi Media Indonesia ke-53.
“Awalnya ragu (saat ada rencana tarian kolaboratif) karena waktu yang pendek yakni 10 hari. Tetapi saat kumpul lagi dari lintas bidang pada akhirnya kita menjadi kompak dan akrab, pun memang di Media Indonesia itu persaudaraannya sangat kuat sehingga semangat kebersamaannya muncul,” ungkap Annette, Kamis (19/1).
Semangat kebersamaan ini juga yang menurut Annette mendorong para penari memberikan yang terbaik dengan berlatih setiap hari. Nyatanya karyawan pun mampu tampil dengan baik dalam pentas tersebut.
“Acara ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita karyawan. Jujur saat mau tampil sempat gugup tapi para petinggi dan karyawan banyak memberikan dukungan, bahkan banyak yang tidak menyangka bahwa ternyata karyawannya bisa,” imbuhnya.
Senada dengan itu perwakilan dari redaksi Irana Shalindra menyatakan rasa senangnya dapat berkolaborasi dengan berbagai unit di Media Indonesia. Meski sempat tidak percaya diri karena biasanya dirinya menarikan tari tradisional bukan tari kreasi, namun Iras -panggilan akrab Irana Shalindra- senang dapat berkontribusi pada kegiatan tersebut.
“Ini menjadi pengalaman berkesan, selama saya bekerja di Media Indonesia belum pernah ada performance seperti ini. Terlebih hampir semuanya tidak memiliki pengalaman menari dalam kegiatan show seperti ini,” ujar Iras.
Dalam performance ini rekan-rekan karyawan Media Indonesia mendapatkan bimbingan dari Sanggar Elpro Art Dance yang dipimpin Ade Supriyatna. Koreografinya sendiri digubah oleh Eko Setiawan,Meliana Mia dan Yetty Sulistyowaty.
Dengan tema syukuran ‘Meneguhkan Kebangsaan’ konsep tarian yang digubah pun menampilkan keberagaman Indonesia sebagaimana lagu Zamrud Khatulistiwa. Filosofi keanekaragaman budaya tampil jelas dalam gerakan tarian yang mengambil bagian-bagian dari tarian khas daerah di Indonesia.
“Jadi ada 12 orang penari yang mewakili dari Sulawesi, Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan, Betawi, Jawa dan Melayu. Meski tidak semuanya tetapi setiap kepulauan besar sudah terwakili,” ungkap Ade.
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
tarian Aceh dengan keunikan dan filosofinya, beberapa digunakan sebagai media dakwah Islam dengan syair Islami sebagai pengiring
Menginap di Mercure Bali Resort Sanur adalah pengalaman autentik di tepi pantai yang tidak terlupakan, terutama bagi para pelancong
Pertunjukan ini terinspirasi dari magisnya tari Barong serta beberapa sosok barong yang dipercaya sebagai sosok mitologis penjaga keseimbangan antara alam manusia dan alam spiritual.
Mengembangkan potensi pariwisata menjadi program prioritas pemerintah daerah di 2024 ini
Kegiatan pelestarian budaya ini menjadi kegiatan tahunan sehingga bisa melahirkan para penari yang bertalenta pada masa depan.
Pada Hari Nasional, Taiwan merayakan pembukaan Taiwan pascapandemi bagi pengunjung dari seluruh dunia yang berjalan baik
Anies menyampaikan bahwa Jakarta merupakan simpul dari pertemuan semua unsur yang ada pada bangsa ini.
Kepala Sudindik Wilayah I Jakarta Utara, Sri Rahayu Asih Subekti mengatakan, pihaknya rutin melakukan pengawasan terhadap kegiatan di sekolah termasuk para guru dan siswa.
AS berkomitmen untuk membela kebebasan beragama dan berkeyakinan, sejak berabad-abad lalu dan berlanjut sampai hari ini.
Penguatan identitas satu dalam keragaman yang dimiliki disebut bisa menjadi potensi yang bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan solusi dalam menghadapi dampak krisis tersebut.
Masjid besar di Distrik Ehrenfeld akan menjadi masjid pertama di kota yang mengumandangkan adzan Jumat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved