Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WILAYAH Maluku memiliki sejarah kegempaan merusak hingga tsunami yang panjang. Hal itu dungkapkan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.
"Dari tahun 629 sampai 1998 kita mencatat sejarah tsunami yang pernah terjadi di wilayah Maluku dan Banda ini sebanyak 45 kali," kata Daryono dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (10/1).
Dua di antara kejadian tsunami itu merupakan kejadian tsunami yang masuk dalam kategori paling mematikan. Pertama, yang terjadi pada tahun 1674 yang menimbulkan korban jiwa sebanyak 2.322 orang. Selain itu kejadian tsunami yang terjadi pada tahun 1899 yang mengakibatkan 3.894 orang meninggal dunia.
Banyaknya kejadian gempa bumi dan tsunami di wilayah Maluku dan Banda disebabkan karena adanya kawasan seismik aktif dan kompleks di wilayah tersebut. Di antaranya adalah North Seram Thrust, South Seram Thrust dan Sesar Kawa. "Ini adalah catatan yang menjadikan kita menyiagakan bagaimana kita meningkatkan antisipasi mitigasi tsunami di daerah Maluku," imbuh Daryono.
Dalam hal ini, BMKG telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya menyiagakan sistem peringatan dini tsunami hingga meningkatkan kapasitas masyarakat di pulau untuk lebih siap menghadapi gempa dan tsunami.
"Apa yang kita lakukan adalah upaya mitigasi yang berkelanjutan dan BMKG memiliki paket kegiatan sekolah lapangan gempa untuk stakeholder dan masyarakat. Ini yang dilakukan di Maluku dan sekitarnya agar masyarakat bisa lebih menguasai bagaimana cara selamat dari gempa dan tsunami," pungkas Daryono. (H-1)
Dilaporkan terpantau embusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian berkisar antara 20 hingga 200 meter dari dasar Kawah Ratu
Gempa tektonik dengan magnitudo 6,1 di wilayah lepas Pantai Timur Sarangani, Provinsi Davao Occidental, Filipina Selatan
Salah satu ancaman gempa bumi besar di Jawa Barat ialah di patahan Sesar Lembang. Sesar ini jika bergerak berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo 6,5 hingga 7
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 4.4 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Sabtu (21/6) sekitar pukul 12.53 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa Garut tersebut terjadi sekitar pukul 15:24 WIB yang berlokasi di 140 kilometer barat daya dari Kabupaten Garut, atau tepatnya ada di kedalaman 13 kilometer laut.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Senin (9/6) sekitar pukul 23.55 WIB.
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 1 Juli 2025.
Bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan masih terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang mana sistem ini membentuk daerah penambatan kecepatan angin atau konvergensi
BMKG merilis prakiraan cuaca Senin, 30 Juni 2025. Hujan sedang hingga lebat disertai petir berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved