Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
DEWA Eka Prayoga Foundation (DeEP-F) menargetkan bisa mencetak 23 juta
penghafal Alquran dalam kegiatan bernama Surgakan Indonesia dengan
Al-Qur'an (SIDAQ). Gagasan ini dikerjasamakan dengan pimpinan Masjid
Ismuhu Yahya yang berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
Co-Founder DeEP-F, Rendy Saputra, mengatakan, melalui kerja sama ini
tercipta Infaq Cetak Huffad (ICH). Program ini merupakan penggalangan
dana untuk memenuhi kebutuhan para santri penghafal Quran.
"Donasi yang diserahkan jelas peruntukannya dan ada laporan yang
berkesinambungan. Sudah 1.800 donatur bulan ini, 65 santri di jalur kita," kata Rendy saat peluncuran program tersebut, di Bandung,
Jumat (23/12)
Rendy menjelaskan, setiap 30 donatur di program ICH akan dimasukkan
dalam satu grup WhatsApp sementara santri penghapal Al-Qur'an nantinya
akan dicari oleh SIDAQ. Di dalam grup WA, kata Rendy, donatur bisa
mendapat laporan terkait progress hafalan Al-Qur'an dari para santri.
"Melihat santri hapalannya berapa dan ini sudah jalan dalam satu bulan
ini secara prototipe," jelas Rendy.
Intinya, lanjut dia, semua orang sekarang bisa memiliki santri. Namun, yang disebut santri asuh ini berbeda dari santri pada umumnya
karena santri ini merupakan para penghapal Al-Qur'an.
"Jadi ini infaq yang efek dominonya luar biasa. Rp3 juta untuk satu santri, kontraknya 36 bulan. Jadi Rp100 ribu, kita minta donatur berkomitmen 36 bulan. Satu grup 30 orang," lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga kini tengah mengejar program Rumah Cetak
Huffadz (RCH). Masyarakat yang memiliki rumah lebih juga bisa
menyerahkan hak pakainya untuk digunakan sebagai pondok bagi para santri penghapal Al-Qur'an selama 3 tahun.
"SHM (sertifikat hak milik) simpan, hak pakainya serahkan, maka wakaf
hak pakai. Kontrak 3 tahun diserahkan pada SIDAQ, lalu rumahnya berubah
jadi pondok," beber Rendy.
Dia menambahkan, bersama SIDAQ, pihaknya menargetkan 2.000 santri bisa
masuk di program ICH dengan penghimpunan dana yang dibidik mencapai
sekitar Rp6 miliar.
Surgakan Indonesia
Founder SIDAQ yang juga Pengasuh Masjid Ismuhu Yahya, KH Adi Pratama Larisindo, mengatakan, SIDAQ merupakan gerakan surgakan Indonesia dengan Al-Qur'an.
Lewat gerakan tersebut, pihaknya menargetkan ada 23 juta penghafal
Al-Qur'an atau sekitar 10% dari total penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 229 juta jiwa.
"Kita menghidupkan hadits-nya Rasulullah SAW, satu penghafal Qur'an bisa menyelamatkan 10 orang. Ketika 23 juta kali 10, itu 230 juta. Insya Allah menjadi jalan Indonesia bisa masuk surga," tutur Adi di tempat yang sama.
Menurut Adi, ICH merupakan program turunan dari gerakan surgakan
Indonesia dengan Al-Qur'an. Hadirnya porgram ini membuka kesempatan bagi semua orang untuk mendapatkan pahala belajar dan mengajarkan Al-Qur'an.
"Yang punya kemampuan adik-adik kita fokus belajar saja. Yang punya
dititipkan Allah rezeki, mereka menjadi bagian untuk membersamai," ujarnya.
Dia menjelaskan, kelebihan dari program ICH adalah setiap anak penghapal Al-Qur'an akan mendapatkan manfaat sekitar Rp3 juta. Angka itu bisa dikumpulkan dari kontribusi setiap orang sebesar Rp100.000 per bulan selama 3 tahun.
Secara tidak langsung, kata Adi, benefit yang didapatkan dari
orang-orang yang berkontribusi adalah dia sedang menolong agama Allah.
Ketika menolong agama Allah, maka Allah akan menolong dia. Hal
itu sejalan dengan Surat Muhammad ayat 7.
Selain itu, sesuai janji Allah SWT dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat
99 yang berbunyi barang siapa yang berinfaq, maka mendapatkan dua
hadiah. Hadiah pertama dari Allah dan yang kedua dekat dengan Nabi
Muhammad SAW.
"Seluruh amalan perbuatan kita di dunia ini terputus kecuali 3 hal yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh. Nah, akhirnya program ini bisa menjadi jalan bagi setiap orang mendapatkan pahalanomor satu, sedekah jariyah, dan nomor tiga doa dari anak saleh,"
paparnya.
Dikatakan Adi, orang yang berkontribusi dalam program ICH akan masuk
dalam ekosistem dimana mereka akan bergabung dalam satu grup WhatsApp
dan setiap harinya bakal mendapatkan laporan dari anak-anak penghapal
Al-Qur'an yang diasuh.
"Anak-anak ini setiap hari ada laporannya dan nanti bisa minta doa dan
mendoakan orang lain," tambahnya.
Dia menyampaikan, sebanyak 23 juta penghapal Al-Qur'an ditargetkan akan
lahir di Indonesia selama 13 tahun. Hal itu pun sesuai dengan sirah
Rasulullah yakni 13 tahun membangun peradaban di Mekkah.
Setelah lahir para penghapal Al-Qur'an, lanjut Adi, maka 10 tahun
berikutnya adalah fase panen keemasan. Indonesia akan memiliki
pemimpin, kontraktor, dokter, hingga profesional yang berlandaskan
Al-Qur'an.
"Ke depan, mereka akan mengambil keputusan-keputusan yang didasari takut pada Allah, bukan takut dengan hukum yang ada," tandasnya. (N-2)
Keberlanjutan bisnis harus berjalan beriringan dengan kontribusi terhadap masyarakat, dan pendidikan adalah akar dari perubahan yang berkelanjutan.
sebuah program dari Flip yang mengajak masyarakat membaca Al-Qur’an sambil berdonasi untuk guru ngaji.
Kegiatan yang dilakukan antara lain pogram donasi ke berbagai lapisan masyarakat, distribusi bantuan ke wilayah terdampak bencana, dan pengelolaan limbah logistik.
YAYASAN Belas Kasih meluncurkan aplikasi Belas Kasih pada Jumat (9/5). Aplikasi ini untuk memudahkan donasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, serta wujud transparansi dana
Ramadan tahun ini, MamaSuka bersama Yayasan Kitabisa.com menggelar gerakan sosial yakni menyalurkan makanan berbuka puasa kepada masyarakat yang membutuhkan.
BAZNAS RI bekerja sama dengan MUI menggelar Safari Ramadhan Membasuh Luka Palestina 2025, yang berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp2,17 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved