Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Banyaknya Produksi Dokter tidak Jamin Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

M. Iqbal Al Machmudi
13/12/2022 17:53
Banyaknya Produksi Dokter tidak Jamin Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Potret petugas dari puskesmas menjemput pasien di Desa Cikembang, Jawa Barat.(Antara)

KETUA Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia Setyo Widi Nugroho menilai bahwa memproduksi dokter sebanyak-banyaknya belum tentu meningkatkan kualitas kesehatan masayrakat. Adapun yang lebih tepat adalah dokter mampu diberdayakan di tempat yang semestinya.

"Kalau dokter berkumpul di satu wilayah saja, kesehatan masyarakat tidak bisa ikut berkembang. Berkumpul terlalu banyak juga akan terjadi kompetisi yang tidak sehat antardokter atau tenaga kesehatan," jelas Setyo dalam konferensi pers, Selasa (13/12).

Baca juga: Distribusi dan Produksi Dokter Spesialis Harus Seimbang

Di negara maju, lanjut dia, sejumlah dokter ditata dan dipetakan dengan baik, sehingga produksinya bisa diukur. Saat ini, pemerintah fokus mengubah sistem dari university based, menjadi hospital based untuk memproduksi dan mendistribusikan dokter. Khususnya, dokter spesialis yang sesuai dengan kebutuhan di setiap wilayah.

"Dengan hospital based atau Academy Helath System, diprediksi produksi dokter 3 kali lebih cepat, namun sesuai dengan kebutuhan daerah. Perlu kerja sama dari Kementerian Kesehatan dan Kemendikbud-Ristek untuk mengatur penggunaan rumah sakit pendidikan," imbuh Setyo.

Lalu, dosennya yang berasal dari dokter spesialis rumah sakit akan dilatih, sehingga kualitasnya tetap terjaga. Harapannya, produksi dokter bertambah dengan kualitas yang tidak berubah.

Baca juga: Upaya Preventif Cegah Kanker Serviks Melalui Vaksin HPV

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Adib Khumaidi menyebut produksi dan distribusi dokter harus melihat spesifikasi di setiap wilayah. "Kita dorong pencatatan kebutuhan dokter spesialis di kabupaten/kota, sehingga kita punya data," pungkasnya.

Lebih lanjut, Adib mencontohkan Universitas Cenderawasih di Papua, yang memiliki 700 mahasiswa kedokteran dengan status putra-putri daerah dan siap mengabdi ke daerah.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya