Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Kebutuhan dokter spesialis di daerah harus diimbangi dengan produksinya. Namun dari semua itu harus ada data yang jelas dari setiap kebutuhan di daerah, kebutuhan dokter di Indonesia sekitar 1:1.000 penduduk namun yang paling tepat adalah kebutuhan dokter tiap wilayah.
Perbedaan kebutuhan dokter dan dokter spesialis di daerah sangat berbeda dan letak geografis yang beragam membuat produksi dokter harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Sayangnya setiap daerah belum ada data pasti tentang kebutuhan dokter dan dokter spesialisnya.
"Sayangnya belum ada peta formasi dokter di daerah Indonesia. Ada peran yang harus dikuatkan yakni Kementerian Dalam Negeri untuk dibuat dari regulasi di tingkat pemerintah daerah. Ini yang menjadi jarak antara dokter spesialis dan pendidikan menyesuaikan dengan kebutuhan dokter di daerah," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT dalam konferensi pers di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).
Namun supply dokter yang berlenbih juga berbahaya. Jika supply dokter berlebih maka bisa berpotensi menimbulkan masalah ke depan, potensi konflik akan meningkat, kesejahteraan dokter akan menurun, terjadi disparitas kuantitas dan kualitas sebelum bicara SDM maka syarat operasional dan infrastruktur bagaimana.
Diprediksi produksi dokter saat ini sekitar 12 ribu dokter per tahun dari 90 fakultas kedokteran yang ada di Indonesia. "Maka kualitas pelayanan pasien harus benar-benar diperhatikan. Keselamatan pasien menjadi kunci utama," ungkapnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan sekitar 6,9% puskesmas tidak emmilik dokter sehingga ini menjadi ironi bahwa pemerataan ternyata masih belum bisa dirasakan secara merata.
Dari hasil analisa PB IDI kekurangan dokter di wilayah dilihat dari sisi infrastruktur, sarana dan pra sarana yang masih kurang mendukung. Kemudian masalah jenjang karir juga perlu diperhatikan, harus perlu disadari terkait penguatannya agar dokter tersebut bisa permanen di wilayah asalnya. "Insentif juga masih perlu diperhatikan yang juga berlaku pada tenaga kesehatan lainnya agar mereka bisa bertahan di tempat asal," pungkasnya.
Problem kesehatan saat ini sangat diperhatikan terutama saat pandemi sehingga ini kemajuan karena masyarakat semakin paham terkait kesehatan termasuk dengan pemerataan dokter di daerah. Dengan begitu IDI juga perlu melakukan intervensi kebijakan yang tepat sasaran.
Pandemi kemarin ada konsep cerminan pada kita yakni pentahelix peran pemerintah didukung swasta, media, organisasi profesi yang bekerja sama yang seharusnya dipertahankan. (OL-12)
KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengatakan, melatih dokter umum untuk melakukan operasi caesar pada ibu hamil bisa menjadi opsi terakhir.
Program ini membahas topik-topik penting seperti keilmuan dan teknologi medis terbaru serta strategi lanjutan untuk perawatan karies dan penyakit pulpa periapikal.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sangat gandrung menarasikan bahwa negeri ini kekurangan dokter.
Menkes Budi Gunadi Sadikin setuju dengan rencana Presiden Prabowo Subianto yang disebut akan mendatangkan profesor hingga dokter spesialis dari luar negeri termasuk India untuk mengajar.
Kemenkes akan berkolaborasi dengan LPDP untuk mengadakan program beasiswa agar dapat meningkatkan jumlah dokter spesialis bedah anak.
Isu-isu mendasar dalam kesehatan nasional, seperti pemerataan layanan kesehatan, akses obat-obatan, dan peningkatan fasilitas medis, masih jauh dari harapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved