Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
STANDAR Operasional Prosedur (SOP) zakat bagi korban kekerasan perempuan dan anak untuk pemberdayaan ekonomi dan pemulihan korban serta keluarganya masih dalam tahap penyusunan dan belum mencapai hasil final.
Ketua Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan Institut Teknologi Pembangunan Ahmad Dahlan Jakarta, Yulianti Muthmainnah mengatakan bahwa zakat terhadap korban kekerasan perempuan dan anak belum menjadi mainstream di Indonesia.
"Perbudakan seksual masih terjadi dalam situasi damai, perbudakan masih ada sampai hari ini. Pada saat yang sama korban dibebani untuk pembuktian kemudian disalahkan terjadinya kekerasan seksual dan sebagainya. Sehingga kita penting merubah dan merekonstruksi ulang pemikiran bahwa korban tidak pantas disalahkan," ujar Yulianti pada Jumat (2/12).
Baca juga: Nahdatul Ulama Luncurkan NU Tech, Wadah Inovasi Digital Generasi Muda
Kemudian, Yulianti menjelaskan pihak-pihak atau mustahik yang berhak menerima zakat ada 8 orang, yaitu fakir, miskin, amil, ibnu sabil, riqab, fi sabilillah, gharim, dan mualaf.
"Empat indikator yakni fakir, miskin, riqab dan fi sabilillah adalah indikator perempuan dan anak korban kekerasan seksual, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang berhak menerima zakat," lanjutnya.
Lanjut Yulianti, untuk itu penting untuk melakukan terobosan dalam fikih sebagai zakat kontemporer. "Kami sudah mendiskusikan ide ini dengan ulama selama 2 tahun terakhir, ada 82 narasumber yang terlibat termasuk Menteri PPPA," ujarnya.
Harapannya nanti zakat bagi korban akan digunakan untuk memberdayakan korban agar bangkit secara ekonomi dan tidak karitatif, tidak dalam bentuk uang tapi dalam bentuk barang atau keahlian. "Harapannya nanti dana zakat ini bisa bergulir lebih jauh lagi. Zakat bagi korban ini ternyata banyak mendapat dukungan dari laki-laki," tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Muhammad Ihsan mengatakan bahwa kalau berbicara tentang konteks, perempuan dan anak banyak menjadi korban kekerasan.
"Data kami sistem informasi online PPPA setiap tahun menunjukkan bahwa mayoritas kekerasan adalah perempuan dan anak. Hal ini menjadi persoalan serius bagi kita semuanya dan harus jadi perhatian tidak hanya pemerintah juga masyarakat dan organisasi sipil ikut punya kepedulian bagaimana mencari solusi agar tindak kekerasan terhadap perempuan kita cegah, semakin hari semakin kurangi angkanya, lakukan upaya-upaya selain pencegahan dan penanganan bagi perempuan dan anak yang sudah menjadi korban," ucap Ihsan.
Upaya reintegrasi soaial dalam bentuk pemberdayaan agar korban bisa move on kembali ke suasana kondisif dan normal seperti sedia kala.
"Proses penanganan sampai reintegrasi sosial tidak mudah, kondisi psikologis perempuan anak korban kekerasan yang tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengangkat mereka ke situasi yang normal, sehingga butuh komprehensif dan integratif dalam hal penanganan dan reintegrasi sosialnya," bebernya.
Integrasi sosial ada pemberdayaan bagaimana mereka kembali bersemangat menjalani hidup dan diberdayakan baik secara sosial atau ekonomi, di sisi lain ada potensi dari dana-dana yang dikumpulkan dari konteks ini adalah zakat.
"Kami sangat mengapresiasi dan ini bukti upaya konkrit yang bisa kita lakukan dalam upaya penanganan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Kami sangat menyambut baik konsep ini," pungkas Ihsan. (H-3)
Target penghimpunan ZIS tahun ini naik sekitar 15% dari tahun sebelumnya. Secara otomatis, penaikan target tersebut perlu dibarengi dengan berbagai upaya
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu, Ziaul Haq Abdurrahim, mengatakan pengumpulan zakat tersebut tidak bersifat wajib.
Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Pusat menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi pentingnya zakat.
RAMADAN tahun ini memiliki makna yang spesial karena kita telah mengalami masa pandemi covid-19 dan menyelesaikan hajatan demokrasi lima tahunan Pemilu 2024.
Program, Capaian, dan Layanan, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Reza Patria, Selasa (19/5), melakukan penunaian zakat mal lewat Baznas (Bazis) DKI Jakarta.
Sebelum melakukan makeup, baiknya kalian membersihkan wajah terlebih dahulu. Bersihkan wajah menggunakan oil cleanser atau milk cleanser.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Cara yang pertama, bersihkan terlebih dahulu wajah kalian menggunakan cleaner. gunakanlah foundation agar mekup kalian nanti lebih tahan lama.
. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan emansipasi wanita dalam masyarakat, serta mendukung wanita Indonesia untuk mencintai dan mengaktualisasikan potensi mereka
Gunakanlah lipstik dengan warna yg tidak terlalu menyala. Pakai lipstik jangan terlalu tebal.
Cara membersihkan kulit wajah ini kalian bisa menggunakan toner. Caranya, siram sedikit toner kepada kapas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved