MENTERI BUMN Erick Thohir dinilai sebagai sosok pemimpin yang terbukti bekerja nyata bukan hanya beretorika dalam menyampaikan program. Terbukti, BUMN era kepemimpinan Erick Thohir berhasil menjadi lembaga yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Terbukti, selama memegang BUMN Erick Thohir berhasil menuntaskan berbagai problem menahun yang tak kunjung tuntas. Erick Thohir disebut dibutuhkan Indonesia untuk bisa membenahi mental berani mendukung kebenaran.
“Ini yang pemimpin yang kita butuhkan, yang berani, benar itu benar, salah itu salah, termasuk di dalam dirinya sendiri,” kata Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait saat talk show di Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci Tangerang, Selasa (29/11).
Di era Erick Thohir, jelasnya, BUMN berani terbuka untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi yang lama bersarang dan merugikan. Eks Presiden Inter Milan tersebut dinilai sosok punya tekad kuat untuk membuktikan BUMN mampu transparan dan bersih tidak jadi sapi perah politik.
“Dua kasus, Asabri dan Jiwasraya itu dua kasus yang luar biasa. Kenapa? Jumlahnya besar, yang dirugikan banyak dan sudah lama begitu begitu saja. Namun, oleh Pak Erick itu bisa dituntaskan," ungkap Ara, panggilan Maruarar.
Skandal korupsi PT. Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri begitu menjadi sorotan publik. Adapun kerugian negara imbas Jiwasraya mencapai Rp16.81 triliun dan Asabri mencapai Rp22,78 triliun.
Erick Thohir juga dinilai merupakan sosok yang berani melakukan inovasi. BUMN era Erick Thohir berhasil menyumbang dividen besar untuk negara.
Erick Thohir juga berhasil meningkatkan laba Kementerian BUMN dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124 triliun pada 2021. Karena itu, Maruarar menilai Eks Presiden Inter Milan tersebut berkompeten menjadi pemimpin Indonesia ke depan.
"Pak Erick Thohir kerjanya bagus, berintegritas bahkan kerjanya mencapai target ketika di saat sulit. Itu yang luar biasa, karena itu beliau mampu untuk menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya," pungkasnya. (RO/OL-15)