Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PEMERINTAH Kabupaten Cianjur diminta untuk menyediakan layanan trauma center bagi sejumlah anak pengungsi korban gempa bumi.
Hal itu ditekankan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Dirinya juga meminta perhatian pemerintah daerah terkait ketersediaan kebutuhan dasar, seperti air dan listrik.
"Waktu hari pertama kejadian, memang saya sudah berkomunikasi langsung secara virtual dengan Gubernur Jawa Barat dan Bupati Cianjur," ujar Ma'ruf saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Garuut, Kamis (24/11).
Baca juga: Presiden: Rehabilitasi Rumah Warga Dilakukan Setelah Evakuasi Selesai
"Saya meminta supaya pengungsi itu ditangani dengan baik, akomodasi tumpangannya, kemudian juga listrik dan air," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf mengingatkan pemerintah daerah untuk menghadirkan trauma center. Sehingga, anak korban gempa di Cianjur mendapatkan terapi khusus.
Gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang wilayah Cianjur pada Senin (21/11) lalu. Berdasarkan data BNPB hingga Rabu (23/11) kemarin, 271 orang dilaporkan meninggal dunia. Lalu, 39 orang belum ditemukan karena tertimbun reruntuhan dan longsor.(OL-11)
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Penambahan rombel juga hanya diterapkan di sekolah tertentu yang siswa-siswinya masuk kategori miskin.
Fasilitas Trauma Center bukan hanya mencakup teknologi internal, tapi juga memiliki akses untuk merujuk atau mengevakuasi pasien ke rumah sakit Member of Radjak Hospital Group lainnya.
Bayi 38 hari di Gresik meninggal diduga karena kaget dengar petasan. Apa bahayanya membuat bayi terkejut dan terhentak? Ini penjelasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved