Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Dokter dari PABOI Bantu Penanganan Triage dan Operasi Cedera Ekstremitas Korban Gempa Cianjur

Mediaindonesia.com
24/11/2022 16:53
Dokter dari PABOI Bantu Penanganan Triage dan Operasi Cedera Ekstremitas Korban Gempa Cianjur
Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi memberikan penjelasan kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang triase penanganan korban gempa Cianjur(Dok. PABOI)

PENGURUS Pusat (PP) Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) mengirimkan Tim Badan Penanggulangan Bencana PABOI untuk membantu penanganan kasus-kasus trauma bedah tulang atau cedera ekstrimitas bagi korban terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Tim dengan Ketua dr. Yogi Prabowo menjadi supporting bagi Tim PABOI Jawa Barat yang menjadi garda terdepan penanganan kasus-kasus orthopedi korban gempa bumi Cianjur. Tim gabungan PP PABOI dan PABOI Jawa Barat ini kemudian disusul kedatangan Tim PABOI Cabang Sulawesi Selatan dan Irian Jaya yang dipimpin oleh Prof. Dr. dr Idrus Paturusi.

Tim gabungan PABOI kemudian membantu melakukan triage dan pemilahan secara cepat terhadap pasien-pasien yang mengalami cedera ekstrimitas. Pemilahan pasien ini sangat penting dalam manajemen penanganan bencana agar pasien segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat sesuai dengan urgensi kasusnya. 

Kasus-kasus cedera ekstrimitas dengan kriteria mayor dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai RS rujukan utama kasus bedah orthopedi penanganan korban gempa Cianjur. 

Kasus-kasus orthopedi lainnya yang jumlahnya cukup banyak dilakukan penanganan di rumah sakit-rumah sakit di sekitar wilayah Cianjur dan juga di RS Bhayangkara Cianjur yang kondisinya masih baik pascagempa terjadi. 

Menurut informasi dari Ketua PABOI Jawa Barat, Kamar Operasi RS Bhayangkara Cianjur masih aman dan layak untuk melakukan tindakan operasi meskipun operasi yang dilakukan hanya untuk kasus-kasus yang sifatnya ringan karena fasilitas dan kelengkapan yang tidak memadai untuk operasi major. 

Baca juga : RSUD Cibabat Kirimkan 100 Kantong Jenazah ke Cianjur

Sedangkan untuk kamar operasi di RSUD Sayang Cianjur sampai saat ini masih dinyatakan tidak aman untuk tindakan pembedahan setelah dievaluasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

“Alhamdulillah Sejauh ini pasien-pasien orthopaedi korban gempa Cianjur sudah tertangani dengan baik tanpa ada kendala. Dengan sinergi dan kolaborasi kerja yang baik antara PP PABOI, PABOI Jawa Barat dan dibantu rekan sejawat dari PABOI Sulawesi Selatan sementara ini kegiatan penanganan mulai triage sampai tindakan pembedahan berjalan lancer dan relatif tidak terjadi penumpukan pasien," kata dr. Dicky Mulyadi dari lokasi bencana.

Dicky mengatakan, pada Rabu (23/11) semua pasien yang berjumlah sementara 94 orang yang terdata memerlukan tindakan pembedahan sudah tertangani dengan baik.

Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PABOI dr. Yogi Prabowo mengingatkan untuk tetap waspada dan tidak boleh lengah karena masih banyak daerah-daerah yang belum dibuka aksesnya. Hal ini karena akses jalan yang tertutup akibat longsor. 

Hal ini juga yang mendasari instruksi dari Ketua PP PABOI Prof. Dr. dr. Ismail HD untuk mengirimkan tim kedua dari Jakarta dengan membawa sumber daya manusia dan logistik tambahan untuk mensupport tim gabungan PABOI yang sudah bekerja di Cianjur. 

Ismail menambahkan dokter-dokter orthopedi dan traumatologi yang tergabung dalam Badan Penanggulangan Bencana PABOI di beberapa wilayah yang dekat dengan Jawa Barat seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogjakarta dan Jawa Timur telah disiagakan untuk berangkat ke lokasi bencana gempa Cianjur jika sewaktu-waktu dibutuhkan. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya