Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ORANG-ORANG yang jarang bergerak aktif dalam kehidupan sehari-hari bisa berisiko mengalami varises. Hal itu dikatakan dokter spesialis bedah vaskular Febiansyah Kartadinata Rachim.
"Malas bergerak membuat aliran darah jadi melambat," kata dokter dari Universitas Padjajaran itu, dikutip Rabu (23/11).
Ketika aliran darah melambat, darah bisa membeku dan membuat katup di pembuluh darah bekerja lebih keras.
Baca juga: Komplikasi Varises Bisa Sebabkan Serangan Jantung hingga Stroke
Varises adalah insufisiensi vena kronis, saat ada gangguan aliran darah dari pembuluh darah vena tungkai ke jantung.
Varises terjadi akibat dari abnormalitas fungsi sistem vena yang disebabkan inkompetensi katup vena.
Ketika katup bekerja secara baik, darah bisa mengalir dengan lancar ke jantung. Pada varises, katup di pembuluh darah vena mengalami malfungsi.
Selain karena jarang bergerak, faktor risiko dari varises dipengaruhi oleh kehamilan, penggunaan alas kaki hak tinggi juga membuat tekanan di betis terlalu tinggi, akibatnya sirkulasi darah jadi tidak lancar.
Kebiasaan buruk seperti merokok juga berisiko menimbulkan varises.
Dokter Spesialis Bedan Subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular Konsultan RS Pondok Indah-Pondok Indah itu mengatakan, yang berbahaya dari rokok adalah zat karsinogenik yang merusak lapisan pembuluh darah di bagian dalam yang bersinggungan dengan darah.
"Akibatnya, katup-katup di pembuluh darah semakin cepat rusak," jelas dia.
Konsumsi alkohol, kegemukan, penambahan usia serta riwayat keluarga juga merupakan faktor risiko dari varises.
Secara statistik, perempuan lebih berisiko terkena varises karena data menunjukkan 81,3% penderita varises adalah kaum Hawa.
Febiansyah menjelaskan sebetulnya angka kejadian hampir sama, namun data menunjukkan lebih banyak perempuan karena mereka cenderung lebih peduli dan segera berobat ketika timbul gejala varises.
Gejala yang patut diwaspadai adalah adanya pelebaran pembuluh darah vena di kaki, kemudian muncul bengkak di pergelangan kaki.
Waspada juga bila kaki mudah kram dan nyeri. Ini terjadi karena 'racun' yang harusnya dialirkan ke jantung malah menumpuk di kaki akibat gangguan sirkulasi.
Akibatnya, warna kulit jadi semakin gelap dan menyebabkan kulit kering, gatal-gatal dan pada akhirnya ketika timbul luka, proses penyembuhannya jadi semakin lama.
Namun, belum tentu gejala tersebut memastikan seseorang varises. Untuk mendapatkan jawaban pasti, seseorang harus menjalani pemeriksaan untuk mengetahui kondisi katup di pembuluh vena dengan Doppler Ultrasonography, dengan dokter akan memeriksa kondisi katup di pembuluh darah. (Ant/OL-1)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Varises terjadi karena aliran balik darah untuk kembali ke jantung tidak terpompa dengan baik, tidak seperti ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Orang yang berisiko mengalami varises ialah lansia, orang dengan obesitas, ibu hamil, dan orang yang memiliki kebiasaan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
High heels yang masih bisa ditoleransi kesehatan ialah yang tinggi haknya maksimal 3 sentimeter.
VARISES kerap meresahkan karena mengganggu penampilan kaki.
VARISES terjadi karena pembuluh darah membengkak atau melebar akibat penumpukan darah di pembuluh vena.
Penyakit varises bisa menimbulkan dampak serius pada kesehatan seperti pembengkakan pada kaki, kemudian kaki menjadi lebih berat, kebas, pegal dan kesemutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved