Hadir di Muktamar PP Muhammadiyah, Jokowi Minta Dukungan Pengembangan SDM dan Iptek

Indriyani Astuti
19/11/2022 11:55
Hadir di Muktamar PP Muhammadiyah, Jokowi Minta Dukungan Pengembangan SDM dan Iptek
Presiden Joko Widodo menghadiri Muktamar PP Muhammadiyah(Youtube Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan terima kasih pada Pengurus Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah membantu pemerintah dalam penanganan covid-19 selama tiga tahun pandemi. 

Muhammadiyah, ujar presiden, telah mengerahkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang dimiliki untuk memberikan pengobatan pada masyarakat.

“Di forum yang sangat terhomat ini, saya ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam membantu penanganan pandemi covid-19 di 3 tahun terakhir. Terima kasih telah menggerakan lebih dari 120 RS Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif dalam mengedukasi masyarakat serta pengobatan dan vaksinasi,” ucap presiden saat menghadiri Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11).

Baca juga: Di KTT APEC, Jokowi Sampaikan Pentingnya Kerja Sama Konkret Hadapi Krisis

Jokowi lebih lanjut menjelaskan Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi covid-19. 

Selain itu, Indonesia menjadi negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia karena menyuntikkan lebih dari 440 juta dosis vaksin pada masyarakat. 

Keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi, menurutnya, menjadi fondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional kita. 

Meski demikian, presiden menyampaikan bahwa pandemi belum sepenuhnya usai serta ada masalah lain yang melanda global yakni perang antara Rusia dan Ukraina.

“Perang di Ukraina telah merusak rantai pasok global sehingga harga-harga pangan naik, harga-harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik juga meningkat tajam di seluruh dunia,” tuturnya.

Di tengah tantangan yang berat dan sangat sulit dan sangat tidak mudah, presiden menjelaskan pemulihan ekonomi Indonesia cukup baik. 

Ia mencontohkan inflasi masih bisa terkendali pada kisaran 5,7% sehingga rata-rata kenaikan harga barang di sekitar 5%. Angka itu dianggap lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi di negara-negara dunia. 

Lalu, presiden menyebut mengenai kinerja ekonomi Indonesia yang dianggap cukup menggembirakan karena di kuartal ketiga ekonomi dapat tumbuh 5,72%. 

Selain itu, sambungnya, perdagangan juga meningkat 58%. 

Pemerintah, ujar Jokowi, melakukan transformasi nasional antara lain menyetop mengekspor bahan mentah yang sudah berpuluh-puluh tahun, melakukan hilirasi industri di dalam negeri supaya mendapatkan nilai tambah, dan mendongkrak usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik kelas melalui digitalisasi.

“Memasukkan (produk UMKM) ke platform- platform digital untuk menciptakan peluang kerja, untuk nilai tambah yang maksimal di dalam negeri,” tuturnya.

Presiden menyebut berkontribusi Indonesia untuk dunia antara lain melalui presidensi G20 pada 2022, melalui keketuaan ASEAN yang dipegang pada tahun depan dan melalui keanggotaan champion group of the global crisis response group di PBB. 

Dalam menghadapi situasi global yang semakin kompetitif, presiden mengajak Muhammadiyah fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan ilmu pengetahuan serta teknologi (iptek).

“Menghadapi kompetisi global yang meningkat kita harus fokus pada peningkatan kualitas SDM dan penguasaan iptek,” imbau presiden.

Jokowi juga mengatakan kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam bidang pendidikan. 

Muhammadiyah dan Aisyayah, ucap presiden, telah berkontribusi besar melalui 170 lebih Perguruan tinggi yang dimiliki muhammadiyah. Dan juga 1364 SMA sederajat, 1826 SMP, 2817 SD dan 20.233 TK, PAUD dan kelompok bermain yang dimiliki Muhammadiyah dan Aisyiayh dan 440 pesantren.

“Melalui lembaga pendidikan ini saya mengharapkan peran sentral bapak ibu sekalian untuk terus menyebarkan Islam yang berkemajuan, Islam yang penuh dengan nilai-nilai toleransi, Islam yang menjaga persatuan, Islam yang menjaga persaudaraan dan perdamaian sesuai ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam,” tutur Jokowi.

Melalui ruang syiar Islam di Indonesia yang sangat terbuka lebar dibandingkan negara-negara muslim di Asia Tenggara maupun timur tengah, presiden menitipkan penguatan pendidikan pada Muhammadiyah dan Aisyiyah. 

Kebebasan ruang syiar di Indonesia, terang presiden, seperti kemudahan menyampaikan ceramah agama, kemudahan mengundang penceramah, kemudahan menyampaikan kotbah jumat, kemudahan mengadakan peringatan-peringatan hari besar Islam, kemudahan pengaturan azan, kemudahan mengumpulkan dana-dana sosial. Pada kesempatan itu, presiden juga menyampaikan pentingnya penguatan pendidikan lingkungan.

“Melalui pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah, saya menitipkan penguatan pendidikan bagi pembangunan yang berkelanjutan bagi pembangunan yang ramah lingkungan. Perlu saya tegaskan ketergantungan manusia pada alam sangat tinggi apalagi potensi alam di Indonesia sangat besar, alam darat maupun laut yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya secara bijak. Saya mengharapkan bantuan dari bapak ibu semua selain habluminallah, habluminanas, mohon diperkuat dengan hambluminalam yang menekankan pentingnya kelestarian alam, yang menekankan pentingnya kelestarian lingkungan,” pinta Jokowi.

“Melalui kerja kita bersama saya yakin Indonesia akan mampu tumbuh maju di tengah gambaran dunia yang suram. Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiah Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram, Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia,” tukas presiden. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya