Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
DOKTER Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatalogi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Rinawati Rohsiswatmo mengatakan salah satu ciri fisik bayi prematur bisa dikenali dari daun telinganya.
Menurut Rina, dalam acara bincang-bincang daring, dikutip Kamis (17/11), daun telinga pada orang dewasa apabila dilipat akan kembali ke posisi semula, namun hal itu tidak pada bayi prematur.
"Lihat telinga. Telinga coba dilipat (daun telinga), ini kan ada tulang rawan, kalau makin muda (usia) dilipat dia enggak balik lagi. Coba lihat bayi kecil itu kalau dilipat dia menempel terus enggak balik-balik lagi. Mungkin ini kurang bulan," ujar dia.
Baca juga: Anak Lahir Prematur Harus Dipantau, sampai Kapan?
Selain telinga, ciri fisik lainnya bayi prematur yakni puting payudara yang berwarna sangat hitam atau hanya berbentuk titik seperti kismis.
Kemudian lihat ke alat kelamin. Kalau laki-laki ada skrotum atau kantung kemaluannya itu hitam, bergaris-garis, lalu buah testis itu sudah turun nah itu cukup. Kalau yang perempuan labia-nya masih terbuka," jelas Rina.
Ciri lainnya yakni dari garis-garis di telapak tangan dan kaki. Pada bayi prematur garis ini sulit dilihat karena sangat halus, berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan yang memiliki garis pada telapak tangan dan kaki sangat jelas.
Bayi prematur lahir saat usianya kurang dari 37 minggu. Pada bayi yang lahir di usia 38 pekan dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram, dikatakan sudah cukup bulan tetapi kecil atau bayi berat lahir rendah (BBLR).
"Kalau yang cukup bulan, organnya sudah matang tetapi kecil nanti kita harus kejar beratnya. Kalau yang prematur ada dua dia belum matang organ-organnya, kecil pula," kata Rina.
Menurut Mayo Clinic, meskipun tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi, kelahiran terlalu dini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Umumnya, semakin dini bayi lahir, semakin tinggi risiko komplikasi. Komplikasi ini antara lain masalah pernapasan, jantung, otak, kontrol suhu tubuh, darah dan metabolisme tubuh.
Oleh karena itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dibutuhkan perawatan untuk membantu melindungi bayi prematur dari gangguan neurologis di masa depan serta kesulitan bernapas dan infeksi.
"Perawatan intensif pada bayi prematur tidak berhenti saat bayi hidup, masih cukup panjang perjalanan, dua tahun pertama kehidupan diharapkan bayi tidak stunting, (alami) kesehatan mental, autisme, itu juga harus diperhatikan," pungkas Rina. (Ant/OL-1)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai sudah berhasil menunjukkan keseriusan alam memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
RUMAH Sakit Brawijaya berencana memperluas jangkauan layanan ke Pulau Jawa, bahkan daerah di luar Pulau Jawa di masa depan.
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved