Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Satgas Covid: Ancaman Kenaikan Kasus Jelang Momen Nataru Harus Bisa Dikendalikan

Dinda Shabrina
16/11/2022 18:09
Satgas Covid: Ancaman Kenaikan Kasus Jelang Momen Nataru Harus Bisa Dikendalikan
Ilustrasi covid-19(Medcom.id)

Jelang momen libur akhir tahun Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi fase-fase penentu akankah kasus Covid-19 kembali melonjak. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito. Ia menyampaikan hampir selalu di akhir tahun kasus Covid terdongkrak.

“Kalau kita lihat kondisi sekarang, ini sudah terjadi dongkrakan kasus sebelum Nataru. Jadi kita punya PR besar untuk menekan kenaikan kasus yang boleh dikatakan bukan karena Nataru. Karena Nataru nanti kita harus bisa membuktikan bahwa saat momen Nataru kasus tidak naik di Indonesia,” kata Wiku dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (16/11).

Berdasarkan laporan perkembangan kasus harian Covid-19 per 15 November, penambahan kasus positif di Indonesia sebanyak 7.893. “Ini sudah di atas 6 ribu. Kalau boleh saya katakan ini harus jadi pengingat kita semua, ini nggak boleh naik lagi. Harus dijaga untuk turun. Kalau untuk kasus sembuhnya relatif tinggi juga, yaitu 96,83 persen,” ujar Wiku.

Sejauh ini, Wiku mengatakan tren kenaikan kasus covid belakangan ini belum dapat dipastikan secara pasti apa penyababnya. “Sebenarnya kalau kita menduga penyebabnya adalah XBB yang sampai sekarang belum bisa dibuktikan dengan kuat apakah penyebabnya XBB atau varian baru, paling tidak kita tahu, selalu di akhir tahun itu memang terjadi lonjakan,” tambahnya.

Wiku menekankan agar kita semua tidak terfokus mencari varian apa yang menjadi penyebab lonjakan kasus. Yang jelas, Wiku menyampaikan varian yang telah menyebar bukan berasal dari Indonesia. Dia mengingatkan agar fokus pada kabar buruk bahwa secara global ternyata Indonesia belum mampu untuk menekan virus ini sampai tidak bermutasi.

“Artinya herd immunity yang belum terbentuk dan mobilitas masyarakat dan penularannya masih tinggi masih menyebabkan virusnya bermutasi dan akhirnya datang ke Indonesia juga,” kata dia.

Juru Bicara Satgas Covid itu juga menuturkan Indonesia secara umum masih menerapkan aturan pembatasan kegiatan masyarakat yang kaitannya dengan PPKM level. Meskipun secara umum, saat ini Indonesia berada di PPKM level 1.

“Melihat dari kondisi ini, kita tidak ingin sebenarnya untuk menaikkan levelnya menjadi 2 dan seterusnya. Tetapi mohon ditingkatkan protokol kesehatannya. Kita coba beberapa minggu ke depan sebelum masuk ke Nataru, kita bisa betul-betul menjaga agar kasusnya bisa turun kembali. Apa pun penyebab variannya selama protokol kesehatan dan vaksinasi dipenuhi, harusnya kasusnya bisa terkendali,” ucap Wiku.

“Dan ini adalah pembelajaran kita di masa menuju endemi. Semakin lama kita bisa menekan kasusnya, sebenarnya kita sudah masuk ke fase endemi yang terkendali terus. Karena endemi cuma sebentar lalu naik lagi, itu berarti kita belum mampu untuk masuk ke situ. ini adalah ujian untuk kita semuanya,” tandasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya