Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEBAGAI upaya akselerasi sumber daya manusia pendidikan tinggi bergelar doktor, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) telah menyelenggarakan program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) sejak 2013.
PMDSU merupakan program beasiswa bagi sarjana unggul untuk melakukan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor dalam waktu empat tahun. Mereka dibimbing oleh promotor handal baik berdasarkan rekam jejak penelitian maupun pendidikan. Hingga kini, peserta PMDSU telah memasuki angkatan keenam (batch VI).
Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi menjelaskan, Indonesia harus bangkit dengan beasiswa supaya rasio antara penduduk dengan yang berkualifikasi S-2 dan S-3 semakin sedikit. Ia menyebutkan Ditjen Diktiristek menjadi satu-satunya lembaga yang bisa menyelenggarakan doktor dalam empat tahun.
PMDSU menjadi program terobosan untuk dapat mempercepat lahirnya doktor muda Indonesia. Sofwan menyebut, tahun depan Ditjen Diktiristek mendapat alokasi beasiswa PMDSU dua kali lipat dari saat ini sebanyak 300 penerima.
"Empat tahun lulus doktor maka akan cepat mencapai 2035 dengan kondisi SDM yang unggul. Hal tersebut merupakan keuntungan bagi Indonesia dengan dihuni anak-anak pintar dan cerdas yang siap berkontribusi di berbagai bidang," ujar Sofwan.
Sofwan berharap para penerima beasiswa PMDSU selain memiliki kecerdasan otak dan intelektual, juga memiliki karakter dan integritas yang baik. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia di bidang yang mereka sukai.
Baca juga : Akreditasi Program Studi Kunci Bersaing Perguruan Tinggi Secara Global
Sementara itu, Pelaksana tugas Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie mmengatakan,dalam RPJM atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2024 jumlah SDM bergelar doktor di Indonesia harus sampai pada angka 20 persen. Namun, ia menyebutkan sampai saat ini capaian masih sekitar 16 persen dan harus mengejar 4 persen untuk mencapai target.
“Oleh karena itu, pada tahun ini kita membahas dengan Bappenas (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional-red.) dan juga DJA (Direktorat Jenderal Anggaran-red.) untuk tahun 2023 nanti Direktorat Sumber Daya dipaksa untuk dapat menargetkan jumlah awardee baru sebesar 300 penerima beasiswa, yang sebelumnya hanya sekitar 150 penerima,” tuturnya.
Tjitjik menambahkan Bappenas memberikan amanat dan mandat jika salah satu akselerasi untuk bisa memenuhi target RPJM yaitu melalui PMDSU.
“Karena apabila melalui program doktor reguler, kita perlu waktu minimal 7 tahun. Namun dengan adanya program PMDSU ini diharapkan kita dapat mencetak doktor dalam waktu 4 tahun. Sehingga saya berharap melalui kegiatan anjangsana ini sebagai bentuk program saling men-trigger satu dengan yang lain untuk selesai on-time atau tepat waktu,” lanjut Tjitjik.
Koordinator Pembinaan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Diktiristek Juniarti Dwi Lestari mengatakan, kegiatan anjangsana ini diikuti oleh 150 penerima beasiswa PMDSU batch V dari 18 perguruan tinggi. Dalam acara ini, para penerima beasiswa dapat berbagi pengalaman ketika menjalani program doktor di masing-masing kampus.
"Selain itu juga akan memberi motivasi, soft skills, dan kepemimpinan untuk adik-adik para calon dosen dan peneliti di batch ke V ini,” ujar Juniarti. (RO/OL-7)
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
Menurut Khofifah, penguatan sumber daya manusia (SDM) tersebut akan menjadi penguatan NU di Jawa Timur untuk menjemput Indonesia Emas Tahun 2045.
Penulisan gelar doktor, baik di Indonesia maupun secara internasional, memiliki aturan khusus yang harus diikuti. Ini aturannya.
Meskipun sering terdengar mirip, gelar "doktor" dan "dokter" memiliki perbedaan signifikan. Catat ini perbedaannya.
Masa studi Bahlil sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI.
Bahlil Lahadalia menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu kurang dari dua tahun, yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan standar waktu yang ditetapkan oleh Peraturan Rektor.
"Maka saya kagum sekali pada Pak Bahlil, kuliahnya di Universitas Indonesia (UI) hanya 2 tahun, cumlaude."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved