Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MEMBATASI asupan gula sesuai dengan rekomendasi batas harian yang aman, sekitar maksimal empat sendok makan sehari atau 50 gram, merupakan upaya untuk mencegah penyakit diabetes. Hal itu dikatakan dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Arti Indira.
"Gula maksimal empat sendok makan sehari atau 50 gram," kata Arti di Jakarta, dikutip Selasa (15/11).
Di Indonesia, ketentuan batasan asupan gula harian yang dianjurkan telah tertera dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 dengan konsumsi gula pada orang dewasa maksimal 50 gram atau empat sendok makan per hari untuk menghindari risiko penyakit seperti diabetes.
Baca juga: Cegah Diabetes dengan Mengonsumsi Shirataki dan Konnyaku
Ia menjelaskan asupan gula yang berlebihan memberikan dampak-dampak buruk terhadap kesehatan, yakni risiko penyakit tidak menular seperti diabetes.
"Gula darah tinggi, efek sampingnya diabetes," jelas dia.
Penyakit diabetes melitus tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikontrol. Penderita penyakit diabetes melitus harus rutin mengontrol gula darah dan minum obat agar penyakit bisa dikendalikan.
Dia menegaskan pentingnya untuk dapat selalu memperhatikan kadar gula, garam, dan lemak yang dikonsumsi per harinya agar dapat mengurangi risiko menderita penyakit tidak menular lain seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit ginjal.
"Meski tidak menular, penyakit-penyakit tersebut diketahui memiliki angka kematian yang cukup tinggi," jelas dia.
Arti juga memaparkan terlalu berlebihan mengonsumsi gula dapat membuat seseorang berisiko pada masalah kesehatan, seperti gula darah tinggi, obesitas, hingga diabetes melitus.
Penerapan perilaku 'Cerdik' yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan diharapkan dapat mencegah terjadinya diabetes melitus yang termasuk dalam kategori penyakit tidak menular.
Perilaku 'Cerdik' adalah singkatan dari cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas fisik dan rajin berolahraga, diet dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup, serta kelola stres.
Memodifikasi gaya hidup juga salah satu solusi yang bisa diterapkan oleh penderita diabetes atau untuk mencegah penyakit diabetes.
Menjaga kebugaran dengan cara berolahraga dapat dilakukan setidaknya tiga hingga lima kali setiap pekan dengan durasi minimal 30 menit setiap sesi. (Ant/OL-1)
Dalam arti luas, diet bukan hanya untuk menurunkan berat badan, tetapi mencakup semua kebiasaan makan sehari-hari seseorang.
Salak sering jadi pilihan camilan sehat untuk membantu menjaga berat badan. Kandungan seratnya tinggi, membuat perut kenyang lebih lama
Namun, beberapa suplemen mengandung pemanis tambahan yang bisa menambah kalori, sehingga penting untuk memperhatikan komposisinya terutama saat diet.
Sedang diet? Jangan lewatkan sarapan! Inilah 5 menu sarapan sehat yang bikin kenyang lebih lama dan bantu turunkan berat badan. Simak manfaat gizinya di sini.
Diet tidak selalu berarti mengurangi makan, tapi lebih kepada mengatur jenis, jumlah, dan waktu konsumsi makanan dan minuman.
Makanan ini umumnya tinggi serat, air, vitamin, dan mineral, serta rendah lemak dan gula, sehingga cocok untuk diet sehat dan menurunkan berat badan.
Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung AGEs dan bisa merusak kolagen, sehingga pengaruh ke kondisi kulit
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Pola makan mencerminkan gaya hidup seseorang dan sangat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebuah studi menunjukan makanan ultraproses dapat meningkatkan risiko kanker paru sebesar 41% bagi yang sering mengonsumsinya.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved