KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa penyebab terbesar dari kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak (GGAPA) ialah zat Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Namun, Kemenkes juga masih mendalami berbagai faktor lain. "Berdasarkan kajian Kemenkes, faktor risiko terbesar penyebab terjadinya GGAPA saat ini intoksikasi zat EG dan DEG," kata Juru Bicara Kemenkes M. Syahril Syahril saat dihubungi, Kamis (3/11).
Baca juga: IDAI Sempat Frustasi Cari Penyebab Gangguan Ginjal Akut pada Anak
Setelah menyingkirkan faktor penyebab lain, seperti infeksi, dehidrasi dan perdarahan. Lalu, penyakit lain termasuk demam berdarah dan faktor bawaan (komorbid) pada anak 0-18 tahun.
"Saat ini, kita fokus pada penanganan dengan faktor risiko penyebab terbesar. Sedangkan kemungkinan penyebab lain terus dilakukan kajian," imbuhnya.
Baca juga: Polisi Hentikan Sementara Operasional PT Afi Pharma
Pihaknya terus melanjutkan penggunaan obat penawar dari GGAPA, yakni Fomepizole. Diketahui, 95% pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan yang membaik. Artinya, efikasinya positif dalam memberikan kesembuhan.
"Kita cukup beruntung saat ini ada 246 vial Fomepizol di Indonesia. Sebagian besar atau 87% adalah donasi gratis dari negara lain," pungkas Syahril.(OL-11)