Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
POLRI menyebut PT Afi Farma Pharmaceuticals Industries tak beroperasi sementara. Perusahaan farmasi itu tengah diselidiki polisi terkait dugaan pelanggaran pidana buntut memproduksi obat sirop mengandung etilen glikol (EG).
"Iya kalau sekarang sih sementara mereka tidak beroperasi ya, karena kan semua dalam penanganan penyidikan ya," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dikonfirmasi, hari ini.
Namun, dia memastikan tidak melarang PT Afi Pharma memproduksi obat lain yang bukan termasuk larangan. Sebab, Polri tidak berkapasitas menahan perusahaan farmasi memproduksi obat.
"Kan kami tidak menahan produk yang berproduksi ya, hanya menyita barang-barang yang kita perlukan yang diduga adalah produk-produk itu mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG)," tutur ketua tim investigasi kasus gagal ginjal akut itu.
Bareskrim Polri masih melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pihak PT Afi Pharma di Kediri, Jawa Timur. Total sudah 15 orang diperiksa. Kini, Polri tengah berupaya memeriksa direktur utama perusahaan farmasi tersebut.
Baca juga: Kunyit Bisa Gantikan Madu untuk Redakan Demam Bayi
Selain pemeriksaan, Polri juga menyita sejumlah bahan baku obat yang dimasukkan dalam drum. Bahan baku itu akan diuji di laboratorium, guna mengetahui bahan baku yang mengandung cemaran EG dan DEG.
Hasil pemeriksaan dan uji laboratorium akan diungkap dalam gelar perkara lanjutan. Ekspose itu untuk menetapkan tersangka. Pasalnya, kasus telah naik ke tahap penyidikan berdasarkan hasil gelar perkara pada Selasa, 1 November 2022.
PT Afi Pharma diketahui memproduksi obat sirop mengandung EG melebihi ambang batas. Obat sirop itu bermerek paracetamol (obat generik). Obat sirop tercemar EG ini diduga kuat menyebabkan ratusan anak terkena gagal ginjal akut.
"Mengandung EG melebihi ambang batas yaitu 236,39 mg (yang harusnya 0,1 mg) setelah di uji lab oleh BPOM," kata Pipit saat dikonfirmasi, Selasa, 1 November 2022.
Kasus gagal ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) yang menyerang anak-anak kini mencapai 325 kasus per Selasa, 1 November 2022. Dari jumlah tersebut, 178 anak meninggal dunia.
Ada anak yang sembuh dan masih ada puluhan anak dirawat di rumah sakit. Ratusan anak meninggal diduga kuat akibat meminum obat sirop tercemar EG dan DEG.(OL-4)
Bakteri yang sering terjadi pada infeksi saluran kemih adalah E. coli.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut terkait dengan bantuan ganti rugi korban GGAPA
“Bila tidak ada jaminan kesehatan, bukan hanya perekonomian tapi juga hubungan antarsesama akan menunjukkan kerapuhannya.”
Beberapa penyebab tersering penyakit ginjal yaitu hipertensi dan diabetes. Lebih detailnya baca saja artikel ini.
Para korban gagal ginjal mengaku belum menerima sepeser pun hingga detik ini. Mereka dibiarkan sendirian.
Langkah awal yang bisa dilakukan orangtua jika anak demam adalah mengukur suhu tubuh menggunakan termometer.
Ketua Umum KPCDI Tony Richard Samosir mengaku miris melihat sikap pemerintah yang kurang memberikan perhatian kepada warga negaranya yang menjadi korban obat sirup beracun.
BPOM telah menyatakan bahwa Praxion aman dikonsumsi melalui press conference yang diselenggarakan pada Rabu, 8 Februari 2023
Penyebab kasus GGAPA karena adanya cemaran bahan pelarut PG) atau PEG yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) atau Dietilen Glikol (DEG0 oleh satu oknum perusahaan penyuplai kimia.
Prof. Hikmahanto Juwana mengatakan adanya kebiasaan pihak-pihak tertentu dalam menuding pihak lain, padahal tudingan pada pihak tertentu tidak akan menyelesaikan masalah,
Laboratorium Forensik Polri menyebut obat sirop Praxion masih aman dikonsumsi. Kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) pada obat sirop Praxion masih dalam batas aman.
Lab. P3OMN BPOM menyatakan bahwa sirop obat Praxion memenuhi persyaratan ambang batas asupan harian, sehingga aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved