Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Masyarakat Diminta tidak Takut Lakukan Pap Smear

Basuki Eka Purnama
03/11/2022 11:07
Masyarakat Diminta tidak Takut Lakukan Pap Smear
Warga memasuki bilik pemeriksaan guna mengikuti pap smear massal di gor Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur.(ANTARA/Prasetia Fauzani)

SALAH satu kendala deteksi dini kanker serviks atau leher rahim adalah adanya rasa takut dari masyarakat ketika harus menjalani pap smear atau tes pap dan IVA (inspeksi visual asam asetat).

Dokter spesialis kandungan dan ginekologi Cindy Rani Wirasti mengajak masyarakat untuk menepis keraguan untuk deteksi dini karena tes tersebut tidak menyakitkan.

"Pap smear dan IVA itu tidak sakit," kata Cindy di Jakarta, Rabu (2/11).

Baca juga: Pap Smear Penting Dilakukan Perempuan yang Sudah Berhubungan Seks

Umumnya, pemeriksaan ini hanya memakan waktu yang singkat, sekitar 20 hingga 30 detik.

Berdasarkan pengalamannya menghadapi para pasien, sejumlah pasien perempuan lebih merasa nyaman memeriksa organ intim bila hanya berhadapan dengan tenaga kesehatan, tanpa ditemani teman atau keluarga.

Bila Anda merasa sungkan bila memeriksakan kesehatan ketika diantar orang terdekat, Anda disarankan untuk berkonsultasi sendirian.

Tes pap smear sebaiknya dilakukan secara rutin untuk mendeteksi gejala kanker serviks. Sebab, infeksi human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks kerap baru bergejala ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut.

Gejala kanker serviks stadium lanjut di antaranya adalah keluar darah saat berhubungan seksual dan keputihan yang bercampur darah.

Deteksi dini bermanfaat dalam mencegah infeksi HPV berkembang menjadi kanker serviks, dia menegaskan.

Infeksi HPV dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin HPV yang kini menjadi bagian dari program pemerintah yang menyasar anak perempuan usia kelas 5 SD dan 6 SD. 

Meski demikian, vaksin ini juga bisa diberikan kepada orang dewasa, baik itu perempuan maupun laki-laki.

Kanker serviks terjadi ketika sel-sel kanker berkembang di leher rahim (serviks), pintu masuk rahim dari vagina. Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia).

Proses infeksi virus HPV yang mengakibatkan kanker serviks memakan waktu panjang, antara 7 sampai 15 tahun. Namun, yang sering terjadi adalah orang tidak menyadari dirinya sudah terinfeksi virus dan baru mengetahui setelah terkena kanker. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya