Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ANTIDOTUM atau obat penawar, yakni Fomepizole, untuk pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang merupakan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memiliki efektivitas yang sangat tinggi hingga 90%.
"Sehingga, dari data itu kita memberi obat tersebut, di samping obat tersebut juga ready untuk dipakai," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/10).
Lebih lanjut, dia menjelaskan kasus yang diberikan obat tersebut ialah pasien yang sudah menujukkan gejala gangguan ginjal akut akibat intoksikasi atau keracunan obat. Contohnya, terjadi pengurangan frekuensi buang air kecil (BAK) dan jumlahnya secara mendadak.
Baca juga: Beri Dampak Positif, Ini Cara Kerja Fomepizole
Kemudian, saat pengecekan laboratorium, ureum kratinin mengalami peningkatan sampai kondisi yang berat. "Aturan pemakaiannya diberikan dengan 5 kali suntikan. Termasuk pasien di RSCM sudah disuntik 2-4 kali dan menunjukkan perbaikan," pungkasnya.
"Namun, obat penawar ini juga tidak digunakan terus menerus," imbuh Syahril.
Dari hasil pemberian obat di RSCM, diketahui 10 dari 11 pasien yang diberikan Fomepizole sudah mengalami perbaikan secara klinis. Serta, tidak ada kematian dan tidak ada perburukan lanjut, karena sejumlah pasien dapat mengeluarkan urine.
Baca juga: Gagal Ginjal Akut pada Anak, DPR Minta BPOM Dievaluasi
"Hasil pemeriksaan laboratorium, kadar EG dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi," terangnya.
Kasus keracunan obat disebutnya terjadi sangat cepat. Dalam hal ini, bisa sekali minum atau berkali-kali minum obat, tergantung respons dari tubuh anak.
Jika anak terlanjur meminum obat sirop yang dinilai berbahaya, namun tidak menunjukkan gejala tertentu, tubuh anak memiliki kondisi yang baik dalam menghadapi intoksikasi. Akan tetapi, sebaiknya pemberian obat tetap dihentikan dan konsultasikan ke dokter.(OL-11)
Bakteri yang sering terjadi pada infeksi saluran kemih adalah E. coli.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut terkait dengan bantuan ganti rugi korban GGAPA
“Bila tidak ada jaminan kesehatan, bukan hanya perekonomian tapi juga hubungan antarsesama akan menunjukkan kerapuhannya.”
Beberapa penyebab tersering penyakit ginjal yaitu hipertensi dan diabetes. Lebih detailnya baca saja artikel ini.
Beberapa jenis obat sirup yang mengandung EG (ethylene glycol-EG), DEG (diethylene glycol-DEG) dan EGBE (ethylene glycol butyl ether) melebihi ambang batas.
Para orang tua kini tengah dikhawatirkan dengan munculnya senyawa kimia berbahaya yang terdapat dalam obat sediaan cair atau berbentuk sirup.
PEMERINTAH berfokus pada penyelamatan nyawa korban Gangguan Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) sejak kasus ditemukan di Indonesia pada Agustus 2022 lalu.
“Fomepizole menjadi bagian dari terapi pengobatan dan diberikan secara gratis kepada pasien. Kami tidak lakukan komersialisasi obat,”
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan Jepang mendonasikan 200 vial obat Fomepizole untuk mengatasi gangguan ginjal akut di Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril mengatakan pihaknya akan kembali mendatangkan 10 vial Fomepizole pada hari ini, Kamis (27/10), dari Singapura
Fomepizole akan menghambat alkohol dehydrogenase atau enzim dalam tubuh yang dapat memetabolisme etilen glikol dan metanol yang berubah menjadi bentuk beracun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved