Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menkes Diminta Teliti 35 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut

Mesakh Ananta Dachi
22/10/2022 20:15
Menkes Diminta Teliti 35 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut
Ilustrasi.(123RF.)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan perkembangan kasus gagal ginjal akut atau AKI (acute kidney injury) yang sejak Jumat (21/10) sudah menyentuh angka 241 kasus dengan 133 kematian. Pada hari Selasa (18/10), kasus gagal ginjal akut berada di angka 206 kasus dengan total 99 kematian.

Merespons hal itu, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama meminta para tenaga kesehatan untuk meneliti kembali kenaikan kasus ini. Alasannya, hal ini tidak hanya ditengarai oleh obat-obatan sirup.

"Sebagian orang bertanya, kenapa tetap ada kenaikan 35 kasus dalam 3 hari? Padahal sejak 18 Oktober 2022 sudah dikeluarkan surat edaran resmi agar tenaga kesehatan diminta tidak meresepkan obat sirup dan apotek pun tidak menjualnya," ujar Tjandra dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Media Indonesia, Sabtu (22/10).

Tjandra menyatakan bahwa apabila kasus baru memang disebabkan oleh konsumsi obat dalam bentuk sirup, sosialisasi dan pengawasan lebih ketat harus dilaksanakan. Namun, jikalau dalam penelitian menemukan 35 kasus baru tersebut bukan karena konsumsi obat-obatan sirup, dibutuhkannya penelitian lebih lanjut mengenai penyebabnya.

"Kalau 35 kasus baru ternyata tetap konsumsi sirup obat padahal sejak 18 Oktober harusnya sudah tidak dipakai lagi, perlu diintensifkan sosialisasi edaran yang ada dengan sistem pengawasan yang ketat pula," tulis Tjandra. "Namun, kemungkinan kedua, kalau 35 kasus baru ini tidak mengonsumsi sirup obat apapun, tentu menjadi pertanyaan baru tentang kenapa mereka toh tetap jatuh sakit juga," lanjutnya.

Sejalan dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Tjandra juga mengungkapkan bahwa kasus gagal ginjal akut merupakan fenomena gunung es. Karenanya, ia mengharapkan pencatatan dan pelaporan yang lebih intensif.

"Itu bukanlah kasus-kasus baru. Hanya pencatatannya yang baru muncul sekarang. Kalau ini yang terjadi, bukan tidak mungkin akan ada tambahan kasus-kasus lagi. Harapannya agar proses pencatatan dan pelaporan kasus dapat terus makin intensif serta sistem surveilan makin updated pula," imbuh Tjandra. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya