Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan investigasi gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang terjadi pada 241 anak di Indonesia.
Sejauh ini, Kemenkes menyatakan 75% kemungkinan penyebab dari kematian anak yang mengidap GGAPA ialah dari obat-obatan yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietlen glikol (DEG).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dari 241 pasien anak pengidap GGAPA, pihaknya telah mendatangi sebanyak 156 rumah dari pasien anak tersebut. Hasilnya, Kemenkes menemukan 102 obat sirop yang dikonsumsi sejumlah anak di rumahnya.
Baca juga: Gangguan Ginjal Akut, Orang Tua Diminta Cermati Kesehatan Anak
"Badan POM masih melakukan pengecekan secara kuantatif 102 obat-obatan itu. Ada atau tidaknya kadar EG dan DEG. Untuk obat inii akan kita kerucutkan lagi kalau sudah keluar hasilnya," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (21/10).
"Tapi sekarng kita larang untuk resepkan dan jual sementara. Kita ambil langkah konservatif untuk memproteksi balita," imbuh Budi.
Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indoesia (IDAI), GP Farmasi dan Ikatan Apoteker Indonesia. Untuk sementara waktu, tidak meresepkan dan menjual secara bebas obat-obatan tersebut hingga hasil pemeriksaan Badan POM selesai.
Baca juga: Cara Atasi Deman dengan Cara Alami Tanpa Obat
"Kita harapkan tidak ada lagi balita yang masuk RS. Nanti yang kita buka adalah yang tidak ada pelarutnya. Penyakit ini kan disebabkan oleh impurities dari pelarut. Badan POM juga sedang mengerjakan sekian ribu atau sekian puluh ribu obat yang tidak ada EG dan DEG-nya," pungkasnya.
Plh Deputi 1 Badan POM Elin Herlina menyebut pihaknya telah menerbitkan surat kepada pimpinan dan apoteker, sehingga industri melakukan pengujian secara mandiri terhadap bahan baku obat. Lalu, melaporkan kepada Badan POM terkait hasilnya sesuai batas waktu yang ditentukan.
"Pengujuan mandiri industri kami tekankan kembali. Bahwa, dalam UU tanggung jawab industri adalah memberikan jaminan memproduksi dan mengedarkan produk obat yang aman, bermutu dan berkhasiat," tutur Elin.(OL-11)
Bakteri yang sering terjadi pada infeksi saluran kemih adalah E. coli.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut terkait dengan bantuan ganti rugi korban GGAPA
“Bila tidak ada jaminan kesehatan, bukan hanya perekonomian tapi juga hubungan antarsesama akan menunjukkan kerapuhannya.”
Beberapa penyebab tersering penyakit ginjal yaitu hipertensi dan diabetes. Lebih detailnya baca saja artikel ini.
Para korban gagal ginjal mengaku belum menerima sepeser pun hingga detik ini. Mereka dibiarkan sendirian.
Langkah awal yang bisa dilakukan orangtua jika anak demam adalah mengukur suhu tubuh menggunakan termometer.
KABUPATEN Sumenep, Jawa Timur menetapkan Kasus Luar Biasa (KLB campak) karena kasus yang mulai menunjukkan grafik meningkat. Per 21 Agustus 2025 terdeteksi 1.035 kasus campak di Sumenep.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) tengah mengejar target eliminasi kasus campak di Sumenep, Madura. Saat ini telah ditetapkan status Kejadian Luar Biasa campak (KLB Campak) di Sumenep.
Kasus Raya, anak yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi dengan cacing di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seharusnya bisa dicegah jika keluarga dan lingkungan sekitar saling mengingatkan.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
KEMENTERIAN Kesehatan bersama MSD Indonesia resmi meluncurkan kampanye nasional edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025" di Kota Bandung, Kamis (14/8).
PEMERINTAH memastikan tunjangan khusus bagi dokter spesialis, utamanya yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) segera direalisasikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved