Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan investigasi gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang terjadi pada 241 anak di Indonesia.
Sejauh ini, Kemenkes menyatakan 75% kemungkinan penyebab dari kematian anak yang mengidap GGAPA ialah dari obat-obatan yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietlen glikol (DEG).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dari 241 pasien anak pengidap GGAPA, pihaknya telah mendatangi sebanyak 156 rumah dari pasien anak tersebut. Hasilnya, Kemenkes menemukan 102 obat sirop yang dikonsumsi sejumlah anak di rumahnya.
Baca juga: Gangguan Ginjal Akut, Orang Tua Diminta Cermati Kesehatan Anak
"Badan POM masih melakukan pengecekan secara kuantatif 102 obat-obatan itu. Ada atau tidaknya kadar EG dan DEG. Untuk obat inii akan kita kerucutkan lagi kalau sudah keluar hasilnya," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (21/10).
"Tapi sekarng kita larang untuk resepkan dan jual sementara. Kita ambil langkah konservatif untuk memproteksi balita," imbuh Budi.
Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indoesia (IDAI), GP Farmasi dan Ikatan Apoteker Indonesia. Untuk sementara waktu, tidak meresepkan dan menjual secara bebas obat-obatan tersebut hingga hasil pemeriksaan Badan POM selesai.
Baca juga: Cara Atasi Deman dengan Cara Alami Tanpa Obat
"Kita harapkan tidak ada lagi balita yang masuk RS. Nanti yang kita buka adalah yang tidak ada pelarutnya. Penyakit ini kan disebabkan oleh impurities dari pelarut. Badan POM juga sedang mengerjakan sekian ribu atau sekian puluh ribu obat yang tidak ada EG dan DEG-nya," pungkasnya.
Plh Deputi 1 Badan POM Elin Herlina menyebut pihaknya telah menerbitkan surat kepada pimpinan dan apoteker, sehingga industri melakukan pengujian secara mandiri terhadap bahan baku obat. Lalu, melaporkan kepada Badan POM terkait hasilnya sesuai batas waktu yang ditentukan.
"Pengujuan mandiri industri kami tekankan kembali. Bahwa, dalam UU tanggung jawab industri adalah memberikan jaminan memproduksi dan mengedarkan produk obat yang aman, bermutu dan berkhasiat," tutur Elin.(OL-11)
Bakteri yang sering terjadi pada infeksi saluran kemih adalah E. coli.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut terkait dengan bantuan ganti rugi korban GGAPA
“Bila tidak ada jaminan kesehatan, bukan hanya perekonomian tapi juga hubungan antarsesama akan menunjukkan kerapuhannya.”
Beberapa penyebab tersering penyakit ginjal yaitu hipertensi dan diabetes. Lebih detailnya baca saja artikel ini.
Para korban gagal ginjal mengaku belum menerima sepeser pun hingga detik ini. Mereka dibiarkan sendirian.
Langkah awal yang bisa dilakukan orangtua jika anak demam adalah mengukur suhu tubuh menggunakan termometer.
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved