Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Perkumpulan Menopause Indonesia (Perminesia) menyampaikan bahwa perempuan berusia 40 tahun ke atas perlu mewaspadai sindroma (kumpulan gejala) metabolik, yang antara lain ditandai dengan obesitas perut dan lingkar perut 80 cm lebih.
"Hati-hati ya... Istilah di masyarakat ada bohay, itu mungkin sebenarnya berlebihan berat badan, ketika diukur lingkar perutnya lebih dari 80 cm," kata Presiden Perminesia Tita Husnitawati dalam acara virtual bertajuk "World Menopause Day 2022: Cognition and Mood" yang diikuti dari Jakarta, Rabu (19/10).
"Usahakan (lingkar perut) jangan lebih dari 80 cm," ia menambahkan.
Tanda sindroma metabolik yang lain, menurut dia, peningkatan tekanan darah, kadar gula darah, dan lemak tubuh.
Ia mengatakan bahwa sindroma metabolik diikuti dengan sering haus, sering kencing, sakit kepala, pegal-pegal, dan mudah lelah.
"Sindroma metabolik ini merupakan tanda awal berkembangnya penyakit pembuluh darah, jantung, dan gejala prediabetes," katanya.
Tita menyampaikan pengaruh gaya hidup terhadap perubahan kondisi tubuh perempuan ketika memasuki masa menopause.
"Kondisi menopause menyebabkan gejala atau sindroma metabolik yang terdiri dari obesitas perut. Hal ini terjadi karena konsumsi makanan berkalori tinggi, kebiasaan merokok, dan pertambahan usia," katanya.
Pada perempuan berusia 40 tahun ke atas, ia melanjutkan, sindroma metabolik juga bisa terjadi karena kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, makanan manis atau tinggi karbohidrat, dan makanan terlalu asin yang menyebabkan obesitas serta kurang olahraga.
Menurut dia, sindroma metabolik dapat diantisipasi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengatur asupan energi.
Ia menyarankan perempuan usia 40 tahun ke atas mengonsumsi makanan rendah kalori, menghindari makanan-minuman manis dan makanan berbahan tepung, serta memperbanyak minum air putih, sayur, dan buah sebelum makan berat untuk mengurangi asupan karbohidrat.
Selain itu, ia mengatakan, melakukan olahraga aerobik setiap hari selama 30 menit minimal empat kali seminggu penting untuk mempertahankan berat badan ideal serta menjaga metabolisme tubuh berjalan normal dan nafsu makan terkendali.
Merokok serta mengonsumsi alkohol, menurut dia, juga harus dihindari agar tubuh tetap sehat.
"Dengan hidup sehat maka risiko kesehatan jiwa dan raga dapat kita hindari, sehingga gejala atau perubahan menopause muncul tanpa membebani kita," demikian Tita Husnitawati. (Ant/OL-12)
Sebuah studi terbaru mengungkap musim saat seseorang dikandung dapat memengaruhi metabolisme dan berat badan di masa depan.
Green coffee bisa menjadi pilihan yang lebih cocok, terutama bagi mereka yang ingin menjaga stamina selama perjalanan.
Dokter spesialis penyakit dalam menyebutkan karbohidrat di menu sarapan untuk anak disebut penting kehadirannya untuk mendukung metabolisme tubuh.
BEKAL makanan yang bergizi dan menggugah selera memiliki peran penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Ahli Gizi Esti Nurwanti menekankan bahwa ketidakteraturan
dr. H. Lukman Ali Husin, Sp.PD mengatakan masyarakat yang pola makanĀ itu biasanya banyak makan yang manis-manis berpotensi mengalami diabetes
Minum air lemon di pagi hari telah menjadi kebiasaan sehat yang semakin populer di kalangan pecinta kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved