Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan masyarakat tetap memerlukan vaksinasi covid-19 booster atau dosis ketiga walaupun kasus virus korona sudah melandai dan akhir pandemi tampaknya sudah terlihat.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 Oktober lalu menunjukkan kasus di wilayah Asia Tenggara turun 17%.
Tjandra, dalam pernyataan resmi, yang dikutip Kamis (13/10), mengungkapkan, sesuai pernyataan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, orang-orang harus melakukan upaya maksimal di etape terakhir menuju akhir pandemi.
Baca juga: Vaksinasi Dosis Ketiga Covid-19 Baru 27,28 Persen dari Target
"Upaya maksimal ini tentu termasuk vaksinasi booster yang kita semua perlukan," ujar Tjandra.
Menurut dia, garis akhir pandemi dapat menjadi luput atau semakin lama tercapai, bila orang-orang lengah melakukan upaya maksimal ini.
Tjandra, yang pernah menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu, kemudian menyoroti vaksinasi lengkap dua dosis di Indonesia yang masih sekitar 62% dari total penduduk.
"Jadi masih harus ditingkatkan," tegas dia.
Data Satuan Tugas Penanganan covid-19 pada 8 Oktober 2022 menunjukkan penerima vaksinasi pertama mencapai 204.690.338 orang dan kedua yakni 171.310.100 orang dari target sasaran vaksinasi nasional 234.666.020 orang. Sementara penerima vaksinasi ketiga yakni 64.007.521 orang.
Tjandra kemudian memberikan alasan lain masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster tetap perlu menerimanya, yakni karena dunia belum sepenuhnya aman.
Data mencatat, di beberapa negara Eropa, dalam beberapa minggu terakhir, terjadi peningkatan kasus.
Data WHO, pada Rabu (5/10), menunjukkan kasus di Uni Eropa (UE) mencapai 1,5 juta pada minggu lalu atau naik 8% dari minggu sebelumnya, walau secara global jumlah kasus terus menurun.
Tjandra menambahkan, selain vaksin covid-19, orang-orang juga perlu mendapatkan vaksin untuk penyakit lain seperti influenza, meningitis dan pneumokok.
"Jadi, pada beberapa penyakit, termasuk covid-19, memang kita perlu dapat vaksin, ada atau tidaknya pandemi," pungkas dia. (Ant/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved