Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
WAKIL Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno membuka secara resmi Seminar Budaya Nusantara yang diselenggarakan atas kerja sama BPIP dengan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Inndonesia, di Kampus UI Depok Jawa Barat, Kamis (6/10).
Seminar Budaya Nusantara tersebut bertujuan mengangkat nilai-nilai luhur dari Keraton-keraton di bumi Nusantara, yang pada kesempatan ini mengambil tema : “Tri Tangtu di Buana” sebuah falsafah dari Kerajaan Sunda-Galuh, Ciamis Jawa Barat.
Try Sutrisno yang juga di dampingi oleh Wakil Kepala BPIP Karjono dalam sambutannya menyampaikan, “Tri Tangtu Di Buana” merupakan salah satu falsafah budaya Galuh yang dapat dibuktikan keberadaannya melalui situs-situs budaya yang ada di Galuh, Ciamis. Falsafan tersebut juga dikatakan Try sebagai nilai-nilai luhur yang berhasil diramu dan dirumuskan menjadi Pancasila.
“Bahwa Pancasila digali dari akar budaya yang jadi falsafah-falsafah lokal yang ada di bumi nusantara”, ucapnya.
“Tri Tang Tu Di Buana” sendiri merupakan falsafah budaya Sunda-Galuh dalam mengelola hubungan antar manusia dengan alam semesta dan Sang Pencipta, yang terbagi menjadi tiga kontekstual fungsi yaitu Rama (legislatif), Ratu (eksekutif) dan Resi (yudikatif).
“Falsafah ini terkenal sebagai 3 lembaga yang mengatur dalam menjalankan pemerintahan di kerajaan Galuh. Ini hebat, yang kita kenal dengan Trias Politica, ternyata nenek moyang kita sudah membuat ini sejak dahulu dan kita patut bangga dan bersyukur bahwa di zaman modern ini, sesungguhnya telah ada dan diterapkan oleh nenek moyang kita dengan memahami Tri Tangtu Di Buana sebagai falsafah lokal,” jelas Try Sutrisno..
Baca juga : Jejaring Panca Mandala, Harapan Tegaknya Pancasila di Benua Etam
Senada dengan itu, Bupati Ciamis yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Tatang mengatakan, konsep “Tri Tangtu Di Buana” adalah sebagai konsep khasanah tradisi berupa cara berpikir atau falsafah yang hidup dalam masyarakat tradisional sunda dan juga merupakan ilmu pengetahuan dan kearifan masa lalu karya nenek moyang masyarakat Sunda yang masih relevan dengan kondisi dan situasi saat ini yang diharapkan mampu melahirkan solusi keberlangsungan hidup bangsa.
“konsep “Tri Tangtu Di Buana” mempunyai relevansi yang kuat dengan bagaimana cara membangun keshalehan individual dan sosial dalam masyarakat pada saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum FSKN Brigjen Pol (P) A.A Mapparessa Karaeng Turikale VIII, Maros Sulawesi Selatan mengatakan, Seminar Budaya Nusantara akan diselenggarkan rutin oleh FSKN sebagai manifestasi peran kontributif dalam upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan nasional yang bersumber dari nilai-nilai luhur budaya Keraton-keraton Nusantara sebagai episentrum kebudayaan dalam rangka mendukung program Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“beberapa nilai-nilai luhur yang telah diwariskan, harus kita jaga, harus kita kembangkan dan kita wariskan kembali kepada anak-cucu kita”, tuturnya.
Diharapkan dengan terselenggaranya Seminar Budaya Nusantara itu dapat lebih membangun wawasan budaya bangsa, terutama generasi muda penerus bangsa, agar tidak terputus dari mata rantai perjalanan emas sejarah leluhur pendiri bangsa.
Seminar Budaya Nusantara dihadiri pula oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, Dekan FIB UI Bondan Kanumoyoso, Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto serta menampilkan beberapa narasumber dari FIB UI Agus Aris Munandar, Alfonsus Sutarno dari FISIP UI, Yat Rospia Brata, dan Ilham Purwa dari Universitas Galuh Ciamis. (RO/OL-7)
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono menekankan pentingnya tata kelola beretika dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
ADA hal yang menarik dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2025. Desainer fesyen, Eni Joe, menjadikan ajang tersebut sebagai ruang edukasi budaya.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved