Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PENELITI Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masdalina Pane mengatakan peringatan Hari Jantung Sedunia, yang diperingati setiap 29 September, merupakan momentum untuk memperkuat sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
"Hari Jantung Sedunia momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi Germas," kata Masdalina ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (27/9).
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) itu menambahkan, masyarakat perlu berperan aktif menggelorakan Germas sebagai gerakan bersama yang sifatnya promotif dan preventif.
Baca juga: Ini Keluhan Umum Pasien Serangan Jantung
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan, Germas meliputi tujuh langkah, yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban.
"Aktivitas fisik penting guna mencegah berbagai penyakit termasuk penyakit jantung, masyarakat perlu diingatkan untuk banyak bergerak dan olahraga, tentunya dengan dibarengi dengan upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik tersebut," katanya.
Melalui Germas, kata dia, diharapkan dapat mendukung program pengendalian penyakit tidak menular (PTM).
"Dalam sosialisasi Germas, masyarakat juga perlu diingatkan untuk menjaga pola makan yang bergizi seimbang, menjaga asupan makanan agar kalori yang masuk sesuai dengan kebutuhan tubuh guna menjaga kadar gula darah dalam tubuh," kata Masdalina.
Hal tersebut, kata dia, sangat penting untuk mencegah diabetes dan obesitas yang juga saling terkait dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Maka, upaya yang perlu dilakukan adalah memperkuat edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya membatasi kadar gula dan garam," katanya.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto menambahkan, pemerintah.,saat ini, tengah menggalakkan kembali gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas.
"Kemenko PMK mengajak masyarakat untuk rutin melakukan olahraga. Menjaga kesehatan dengan olahraga sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit seperti jantung, diabetes dan lain sebagainya," katanya.
Hal ini, kata dia, sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam rangka mendorong masyarakat untuk mengutamakan paradigma sehat yang promotif dan preventif. (Ant/OL-1)
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
MiR-23a memengaruhi gen FOXO3a yang berperan penting mengatur pertumbuhan sel dan melindunginya dari kerusakan.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi,
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
belum adanya dokter jantung di daerah tertentu di Indonesia serta belum lengkapnya fasilitas diagnostik penyakit jantung yang baik menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved