Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Di Asia Tenggara, Cakupan Vaksinasi Lengkap Indonesia Masih Rendah

M. Iqbal Al Machmudi
20/9/2022 20:37
Di Asia Tenggara, Cakupan Vaksinasi Lengkap Indonesia Masih Rendah
Pengendara motor melintasi mural terkait pandemi covid-19 di wilayah Tangerang Selatan.(Antara)

SATGAS Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa per 20 September 2022, penambahan vaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai 85.223 dosis. Dengan begitu, total masyarakat yang sudah disuntik vaksin booster mencapai 62,7 juta orang.

Adapun vaksinasi covid-19 primer dosis pertama menyasar 204,3 juta orang, lalu dosis kedua sekitar 170 juta orang. Kemudian, vaksin dosis keempat atau booster kedua untuk tenaga kesehatan baru 559 ribu dosis.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menilai vaksinasi reguler maupun booster di Indonesia harus ditingkatkan. Dalam hal ini, jika mau terlindungi selepas status pandemi covid-19 dicabut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster Masih Rendah, Kemenkes: Ayo Gencarkan!

"Vaksinasi di Indonesia terbilang cukup rendah, bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara," jelasnya saat dihubungi, Selasa (20/9).

Berdasarkan data dari WHO South-East Asia Region, Kamboja menjadi negara di Asia Tenggara dengan presentase tertinggi populasi yang divaksin lengkap, yakni 94,9%. Lalu, Singapura 87,7%, Vietnam 87%, Malaysia 84%, Thailand 80,4%, Laos 73,7%, Filipina 66,9%, Indonesia 63,9%, Timor Leste 53% dan Myanmar 50,7%.

Baca juga: Update 20 September 2022: Kasus Covid-19 Bertambah 2.518 Hari Ini

"Kondisi semua negara membaik dalam 3 minggu terakhir. Kondisi Indonesia juga membaik. Tapi, ini tidak terkait dengan vaksin atau pun intervensi pemerintah. Namun, memang karakteristik virusnya tidak virulen," imbuh Masdalina.

Menurutnya, antibodi yang didapatkan dari masyarakat kebanyakan bukan dari vaksin, namun akibat terpapar covid-19, meski tidak timbul gejala.

"Antibodi kita antara 7-9 ribu, itu pasti bukan karena vaksin. Vaksin itu menghasilkan antibodi lebih rendah dari terinfeksi maksimal 4 ribu," pungkasnya.(OL-11)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya