Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Capaian Vaksinasi Booster Masih Rendah, Kemenkes: Ayo Gencarkan!

Dinda Shabrina
20/9/2022 16:53
Capaian Vaksinasi Booster Masih Rendah, Kemenkes: Ayo Gencarkan!
Warga mengikuti program vaksinasi covid-19 dosis booster di Jakarta.(Antara)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyatakan cakupan vaksinasi covid-19 dosis ketiga atau booster masih sangat rendah.

Berdasarkan data Kemenkes per 15 September 2022, cakupan vaksinasi booster pertama baru mencapai 26,45% atau sekitar 62,08 juta orang. Target capaian juga menurun pascalibur Lebaran 2022 lalu.

“Ayo gerakkan lagi, kata beliau (Menkes) bagaimana vaksin booster ini seperti halnya yang sebelumnya. Itu bagus sekali,” ucap Juru Bicara Covid-19 Kemenkes Muhammad Syahril dalam keterangan resmi, Selasa (20/9).

Baca juga: Kemenkes Minta Pemda Jemput Bola untuk Vaksinasi Covid-19

“Meski saat ini persentase kasus harian covid-19 terus menurun, vaksinasi primer dan booster harus kita gencarkan. Jadi, kalau ada gelombang baru covid-19, kita lebih siap, karena kekebalan tubuh masih kuat,” imbuhnya.

Kemenkes, lanjut dia, telah berusaha untuk mendorong seluruh pemimpin daerah, baik gubernur maupun bupati/wali kota, untuk terus menjalankan vaksinasi covid-19. Upaya skselerasi  perlu dilakukan, agar semakin banyak daerah dengan cakupan vaksin booster di atas 50%. 

“Karena sejak dimulai pada 22 Januari 2022 lalu, baru ada 3 daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya sudah di atas 50%,” pungkas Syahril.

Baca juga: Perencanaan Mitigasi Bencana Jadi Lebih Kompleks Akibat Krisis Iklim

Adapun ketiga daerah yang dimaksud, yakni Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Diketahui, Bali menempati posisi tertinggi dengan persentase 69,8%, DKI Jakarta dengan 66,0% dan Kepulauan Riau 52,1%.

Kemenkes juga berupaya menerapkan strategi ‘jemput bola’ untuk mendekatkan layanan vaksinasi covid-19 kepada sasaran utama kelompok rentan, yang kesulitan mengakses sentra vaksinasi.

“Artinya, kita mendatangi orang-orang yang mempunyai akses yang terbatas terhadap pelayanan kesehatan, khususnya vaksinasi covid-19," tutupnya.(OL-11)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya