Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PELAKSANA tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan perencanaan mitigasi bencana menjadi lebih kompleks karena adanya perubahan iklim. Karenanya, kesiagaan setiap saat untuk menangani semua jenis bencana diperlukan.
"Fase-fase musim yang kita kenal sejak kecil sudah bergeser nggak karuan. Kadang kita punya musim hujan di Juni, Juli, Agustus, banjir bandang, tanah longsor sangat banyak di periode itu. Itu membuat kita membutuhkan effort yang lebih besar saat kita mau mengurangi dampaknya," kata Abdul, Selasa (20/9).
Abdul mengungkapkan, saat ini saja berbagai wilayah dilanda bencana banjir dan kekeringan di waktu yang bersaman. Pada Agustus 2022, sebagian besar daratan Tiongkok kekeringan. Namun demikian, Korea Selatan mengalami banjir besar.
Selanjutnya, di Indonesia sendiri, meskipun BMKG telah mengeluarkan prediksi musim hujan datang lebih awal, namun ada sejumlah wilayah yang kini justru tengah mengalami kekeringan.
"Pemda harus bisa meningkatkan kesiapsiagaan, tidak hanya pada satu jenis bencana saja tapi pada waktu yang bersamaan, seperti misalnya Pemda Aceh waspada banjir, tapi saat yang bersamaan waspada karhutla juga," ucapnya.
Baca juga: Menteri LHK Sampaikan Pesan Mitigasi Iklim di Milad USK
BNPB, ucap dia, telah memasukkan opsi perubahan waktu agar tidak kecolongan dalam mempersiapkan masyarakat. Ia juga mengimbau agar pemda benar-benar melihat faktor lingkungan dalam melakukan rencana mitigasi bencana.
"Karena faktor cuaca ini sudah siklunya, meskipun kemudian bukan cuaca yang menggenerate perubahan iklim, tapi lingkungan. Sepertialih fungsi lahan dan sebagainya. Dampaknya memang tidak akan berasa saat itu, tapi bisa 10 tahun ke depan," pungkas dia.(OL-5)
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Sebanyak 69 titik di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kini dikategorikan sebagai kawasan permukiman kumuh.
Dedi memulai langkah dengan melakukan tindakan tegas di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Ini penting untuk mengurangi dampak hujan yang terjadi di kawasan tersebut.
Praktik lokal mitigasi bencana di Aceh dan irigasi Subak di Bali adalah contoh bentuk-bentuk kearifan lokal dalam menangkal dampak perubahan iklim yang dapat direproduksi di tempat lain.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved