Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PELAKSANA tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan perencanaan mitigasi bencana menjadi lebih kompleks karena adanya perubahan iklim. Karenanya, kesiagaan setiap saat untuk menangani semua jenis bencana diperlukan.
"Fase-fase musim yang kita kenal sejak kecil sudah bergeser nggak karuan. Kadang kita punya musim hujan di Juni, Juli, Agustus, banjir bandang, tanah longsor sangat banyak di periode itu. Itu membuat kita membutuhkan effort yang lebih besar saat kita mau mengurangi dampaknya," kata Abdul, Selasa (20/9).
Abdul mengungkapkan, saat ini saja berbagai wilayah dilanda bencana banjir dan kekeringan di waktu yang bersaman. Pada Agustus 2022, sebagian besar daratan Tiongkok kekeringan. Namun demikian, Korea Selatan mengalami banjir besar.
Selanjutnya, di Indonesia sendiri, meskipun BMKG telah mengeluarkan prediksi musim hujan datang lebih awal, namun ada sejumlah wilayah yang kini justru tengah mengalami kekeringan.
"Pemda harus bisa meningkatkan kesiapsiagaan, tidak hanya pada satu jenis bencana saja tapi pada waktu yang bersamaan, seperti misalnya Pemda Aceh waspada banjir, tapi saat yang bersamaan waspada karhutla juga," ucapnya.
Baca juga: Menteri LHK Sampaikan Pesan Mitigasi Iklim di Milad USK
BNPB, ucap dia, telah memasukkan opsi perubahan waktu agar tidak kecolongan dalam mempersiapkan masyarakat. Ia juga mengimbau agar pemda benar-benar melihat faktor lingkungan dalam melakukan rencana mitigasi bencana.
"Karena faktor cuaca ini sudah siklunya, meskipun kemudian bukan cuaca yang menggenerate perubahan iklim, tapi lingkungan. Sepertialih fungsi lahan dan sebagainya. Dampaknya memang tidak akan berasa saat itu, tapi bisa 10 tahun ke depan," pungkas dia.(OL-5)
West Java Back-Arc Thrust di Jawa Barat berpotensi memicu gempa hingga magnitudo 7. Pelajari penyebab, dampak, dan langkah mitigasi bencana untuk masyarakat di sekitar jalur sesar aktif ini.
Langkah pertama adalah mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan status siaga bencana. Karena selain gempa bumi, wilayah Cimahi juga rawan dampak bencana hidrometeorologi.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Hal ini diperkirakan karena saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari cuaca kemarau ke penghujan
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Bea Cukai Pekanbaru memberikan fasilitas impor sementara untuk lima helikopter guna mendukung percepatan penanggulangan bencana nasional.
terkait update gempa hari ini, Kepala BNPB Suharyanto memerintahkan untuk monitoring lapangan dan kaji cepat dengan BPBD di Provinsi Jakarta, Kota/Kabupaten Bekasi, Tangerang dan sekitarnya
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan bahwa penguatan bangunan adalah salah satu kunci mitigasi bencana gempa bumi.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Gempa Bumi secara virtual, Minggu (17/8) malam.
BNPB melaporkan satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (17/8).
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8), telah menyebabkan 32 orang yang mengalami luka-luka di Kabupaten Poso
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved